Namanya Achmad Shiddiq Ali Madurijau, seorang mahasiswa penerima Program Beasiswa Rumah Inisiatif LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berhasil sabet medali perak “Silver Award” dalam ajang Penelitian dan Inovasi Tingkat Internasional (International Invention dan Innovative Competition (InIIC) Series 1/2018) yang diselenggarakan oleh MNF Network Malaysia pada 12 Mei 2018 lalu.
Melalui sebuah karya tulis ilmiah yang mengenai “E-Virofone – Virgin Handsanitizer 4 in 1 from economic moringa aloevera and lat citrus Aurantifolia Solution as Dangerous Chemical Materials in the hand Sanitizer” mengantarkan dirinya raih penghargaan Silver Award tingkat Internasional.
Perlombaan ini diikuti oleh seluruh Kampus diseluruh Asia Pasifik yang tidak hanya menyajikan soal dan presentasi, tetapi juga menekankan pentingnya peningkatan taraf mutu keilmuan bagi pemuda di kawasan Asia.
“Saya bersama tim membuat Handsanitaizer dari bahan alami yang diberinama e-Virofone, semoga ada pihak yang membantu hasil karya anak negeri. Dan Alhamdulillah penghargaan ini membuat kami bahagia, terkhusus untuk keluarga, IZI dan almamater saya di kampus.” ujar Achmad Shiddiq ketika dalam penuturannya kepada IZI Pusat pada Kamis (24/5) dari Surabaya.
Mengenai pelaksanaan kompetisi tingkat Internasional tersebut harus melewati banyak tahap. “Tahapannya setiap peserta lomba harus ikuti beberapa langkah, mulai dari mengirim essay dan tes online, tes tulis, open discussion, studi kasus hingga jika lolos ke babak final harus melalui tahapan Internasional Student Conference.” tambahnya.
Meski demikian, Achmad Shiddiq sendiri merupakan seorang mahasiswa jurusan Biologi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Ia menerima beasiswa penuh dari IZI dan Bidik Misi.
Melalui raihan juaranya tentu saja membuatnya bahagia disamping harus berjuang lebih giat, mengingat Shiddiq merupakan anak tunggal dari Subhan (Ayah – 45) yang bermata pencaharian sebagai Pengepul Barang Rongsokan dengan penghasilan maksimal satu juta rupiah tiap bulannya, serta sang Ibu (Rustini – 44) yang kesehariannya hanya mengurusi keluarga.
“Disamping giatnya di Kampus dan Asrama Beasiswa IZI, mengingat juga Shiddiq merupakan anak tunggal dari Ayah yang bermata pencaharian sebagai Pengepul Barang Rongsokan, serta sang Ibu sebagai ibu rumah tangga, tentu hadirnya Shiddiq menjadi tumpuan harapan besar bagi keluarganya.” tanggap Sutanto selaku Kepala Perwakilan IZI Jawa Timur.
InIIC merupakan kompetisi tingkat internasional bagi peneliti, dosen, mahasiswa, serta siswa yang diselenggarakan oleh MNF Network Malaysia. Tahun ini InIIC mengusung tema Innovation for Sustainable Growth yang dilaksanakan di Federal Hotel, Bukit Bintang Road-Kuala Lumpur-Malaysia.
Hingga kini Shiddiq masih aktif mengikuti program Rumah Inisiatif IZI. Adapun Beasiswa Rumah Inisiatif IZI diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa yang kurang mampu. IZI memberikan kesempatan kepada para dhuafa untuk bangkit dan berkembang perbaiki hidupnya.
Leave a Reply