JAWA TIMUR – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Jawa Timur menyalurkan zakat akhir tahun 2019 kepada para mahasiswa penghafal quran program Rumah Inisiatif Sidoarjo, Selasa (21/1). Penyaluran tersebut merupakan zakat yang dikumpulkan dari para donatur pada Desember 2019 lalu.
Ada 10 mahasiswa penghafal quran yang menerima program ini. Mereka berasal dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Universitas Nahdlatul Ulama’ Sidoarjo (Unusida), Jawa Timur. Sebagaimana yang diharuskan dalam penerima golongan zakat, ke-10 mahasiswa tersebut juga merupakan anak dari keluarga kurang mampu secara finansial, bahkan ada beberapa di antara mereka yang yatim.
“Saya sangat terbantu dengan program asrama tahfiz ini karena menghadirkan lingkungan yang senantiasa dekat dengan quran dan program mengembangkan diri lainnya,” ungkap Ashabul Yamin, salah satu mahasiswa tahfiz asal Umsida.
Program unggulan yang ada di Rumah Inisiatif Sidoarjo adalah tahsin dan tahfiz. Calon hafidz tersebut berjuang untuk menjadi seorang penghafal quran dengan tetap semangat menjalankan pendidikan formalnya di kampus masing-masing.
Selain itu, Rumah Inisiatif Sidoarjo juga menjalankan program kajian ke-Islaman, kepemimpinan dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk pengembangan diri.
“Saya bangga dan terharu bisa menjadi bagian dari perjuangan mereka menjaga ayat Ilahi. Saya mengambil hikmah bahwa kesulitan ekonomi bukan halangan untuk mewujudkan prestasi”, kesan Abdul Basit, sebagai Supervisor Rumah Inisiatif Sidoarjo.
Selama 3 bulan pembinaan, ada salah satu peserta yang sudah menghafal 30 juz dan sedang bertekad untuk terus menjaga hafalannya. Sementara yang lainnya ada yang sudah menghafal di juz 3, 6, dan 9.
Kepala Cabang IZI Jawa Timur, Helmy Bachtiar mengucapkan tak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada segenap donatur yang turut berpartisipasi membantu mensukseskan mimpi mahasiswa yang juga sedang berusaha menghafal alquran ini.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan ada banyak keberkahan dari setiap huruf quran yang dibaca dan dihafalkan oleh penerima bantuan program ini, terlebih pahala akan tetap mengalir jika ilmu yang didapat kembali diamalkan,” jelas Helmy. (Susi/ IZI Jatim/ Editor: Fajri)
Leave a Reply