JAWA TIMUR (IZI News) Mbah Kasmuah, namanya menjadi tenar di sosial media sebab hidup sebatangkara dan tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah setempat. Usia renta menyulitkannya untuk mengurus administrasi. Sehingga ia tidak mendapatkan bantuan sosial maupun perbaikan tempat tinggal meski ia bermukim di tanah kelahiran Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Nenek 71 tahun itu melewati masa senjanya dengan aktivitas duduk di teras rumah. Berada di perkampungan padat dan ramai penduduk tidak lantas membuat ramai kehidupannya. Ia merindukan berkumpul dengan anak semata wayang yang berpisah setelah menikah.
Kedatangan IZI Jawa Timur (15/03) turut menyediakan kebutuhan keseharian Mbah Kasmuah. Ada sembako, deterjen, sabun, sirup, kasur matras, bantal-guling dan sebagainya. Barang-barang tersebut tertuju pada Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. “Semoga barang tersebut bisa membantu kebutuhan dasar yang membuat nyaman, Mbah Kasmuah,” kata Arning Susilawati, Supervisor Mulia Inisiatif IZI Jawa Timur.
Sebagai buruh tani, anaknya tidak mampu membelikannya kasur yang layak. Anak dan menantunya hanya sesekali menyambangi rumahnya untuk mengantarkan makanan. Di dalam rumah itu terlihat kursi plastik, lemari kuno yang sudah lapuk dimakan rayap, serta tempat tidur yang terbuat dari bambu tanpa kasur, bantal maupun guling. Lantainya pun masih semen dan bisa dihitung jari lubang-lubang di atap rumahnya. Setiap kali hujan, maka airnya pun akan masuk ke dalam rumahnya.
Mbah Kasmuah tidak banyak melakukan aktivitas. Usia telah mengaburkan penglihatannya. Ia mengaku hanya bisa mendengar suaranya, tetapi tidak tahu wujud orangnya. “Mung krungu suarane, ora ero wujude nak,” katanya, sembari tersenyum. Bantuan itu pun diserahkan langsung kepada Mbah Kasmuah. IZI berharap, akan banyak orang yang sadar zakat sebagai kewajibannya. Sebab, dari zakat itulah fakir miskin termuliakan. (Razan/IZI Jatim/Editor: Fajri)
Leave a Reply