Dua puluh warga Dinoyo termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) RW 03 Kelurahan Keputran Kota Surabaya. Mereka dipilih IZI sebagai penerima manfaat dari santunan sembako akibat dampak Covid-19 (10/04). Sebagian mmerupakan pedagang kecil yang kehilangan pekerjaan sejak himbauan lockdown Kota Surabaya.
“Warga kami kebanyakan pedagang kecil. Sejak beberapa tempat di tutup, mereka kehilangan pencaharian, sehingga kesulitan mendapatkan pemasukan,” ungkap Zainuddin, Ketua Rukun Warga (RW) 3 Kelurahan Keputran.
Diketahui dari data MBR Dinas Sosial, warga tersebut termasuk dalam 861 KK (update 10 April 2020) yang berpenghasilan rendah di Kelurahan Keputran, Surabaya. Sebagian dari mereka merupakan pemilik kios-kios kecil di daerah Kodim Surabaya yang terpaksa menutup usahanya.
Sebagian yang lain bekerja sebagai pengemudi ojek daring, tukang kunci, penjual pulsa, pengerajin cinderamata, kokedama, dan sebagainya. Bahkan, di antaranya ada pula janda yang tidak lagi bekerja. Sehingga dari banyaknya orang beraktivitas di dalam rumah, dan tempat yang ditutup, maka perlakuan itu juga berdampak pada menutupnya penghasilan mereka.
“Saya bersyukur IZI bisa masuk ke wilayah kami yang padat penduduk ini. Alhamdulillah, sembako tersebut setidaknya bisa mengisi kekosongan perut mereka,” tambah Ketua Rukun Warga tersebut.
Berdasarkan informasi press release BNPB, hingga hari Senin (06/04/2020), jumlah orang yang positif terinfeksi Virus Corona adalah sebanyak 2.491. Sementara, di Surabaya terdapat 814 ODP, 309 PDP, dan 84 positif terinfeksi Virus Corona (lawancovid-19.surabaya.go.id).
Masifnya penyebaran Virus Corona telah berdampak bagi perputaran perekonomian masyarakat, seperti ditutupnya pasar-pasar tradisional, ditutupnya pabrik, hingga menurunnya penghasilan masyarakat bahkan tidak memiliki pemasukan.
“Untuk itu, lembaga zakatlah yang harusnya proaktif memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak tersebut,” ujar Hengky Asmarakandi, Kepala Program Pendayagunaan IZI Jawa Timur. Baginya, ada 3 golongan sebagai penolong di garda terdepan dalam menghadapi pandemic Covid-19, yakni tenaga Kesehatan yang merawat pasien, pemerintah yang membuat regulasi, dan lembaga zakat yang menyantuni warga dhuafa agar tidak jatuh pada kefakiran. (susi/izijatim)
Dua puluh Kepala Keluarga di wilayah Dinoyo RW. 03 Kelurahan Keputran, Kota Surabaya termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). IZI sengaja mendatangi lokasi tersebut untuk menyalurkan santunan berupa sembako untuk mereka bertahan dari dampak Covid-19 (10/04).
Ke dua puluh warga tersebut merupakan pedagang kecil yang kehilangan pekerjaan sejak himbauan pihak terkait Kota Surabaya untuk menghadapi persebaran virus corona agar tidak meluas.
“Warga kami kebanyakan pedagang kecil. Sejak beberapa tempat ditutup, mereka kehilangan pencaharian, sehingga sulit mendapat pemasukan,” ungkap Zainuddin, Ketua Rukun Warga (RW) 3 Kelurahan Keputran.
Diketahui dari data MBR Dinas Sosial, warga tersebut termasuk dalam 861 KK (update 10 April 2020) yang berpenghasilan rendah di RW 3 Kelurahan Keputran. Pemasukan mereka berasal dari jualan di daerah Kodim Surabaya. Ada yang jualan peracangan kecil-kecilan di rumahnya.
Sebagian yang lain bekerja sebagai driver ojek online, jualan snack, tukang kunci, jual pulsa, warung, kerajinan souvenir, kokedama, dan sebagainya. Ada pula janda yang tidak bekerja. Sehingga dari banyaknya orang beraktivitas di dalam rumah, dan tempat yang ditutup, maka perlakuan itu juga berdampak pada menutupnya penghasilan mereka.
“Saya bersyukur IZI bisa masuk ke wilayah kami yang padat penduduk ini. Alhamdulillah, sembako tersebut setidaknya bisa mengisi kekosongan perut mereka,” tambah Pak Zai.
Berdasarkan informasi press release BNPB, hingga hari Senin (06/04/2020), jumlah orang yang positif terinfeksi Virus Corona adalah sebanyak 2.491. Sementara, di Surabaya terdapat 814 ODP, 309 PDP, dan 84 positif terinfeksi Virus Corona (lawancovid-19.surabaya.go.id).
Masifnya penyebaran Virus Corona telah berdampak bagi perputaran perekonomian masyarakat, seperti ditutupnya pasar-pasar tradisional, ditutupnya pabrik, hingga menurunnya penghasilan masyarakat bahkan tidak memiliki pemasukan.
“Untuk itu, lembaga zakatlah yang harusnya proaktif memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak tersebut,” ujar Hengky Asmarakandi, Kepala Program Pendayagunaan IZI Jawa Timur.
Baginya, ada 3 golongan sebagai penolong di garda terdepan dalam menghadapi pandemic Covid-19, yakni tenaga Kesehatan yang merawat pasien, pemerintah yang membuat regulasi, dan lembaga zakat yang menyantuni warga dhuafa agar tidak jatuh pada kefakiran. (susi/izijatim)
Leave a Reply