SEMARANG- Dusri (58 th) seorang wanita lanjut usia asal Brebes, saat ini tengah berjuang melawan kanker anus setelah didiagnosa mengidap penyakit ganas tersebut. Ditemani oleh suaminya, Radi (66 th), dan putrinya, Nunung (40 th),Dusri menjalani serangkaian perawatan medis setelah mendapat rujukan dari RS Daerah setempat
Awalnya, Dusri merasakan kesulitan untuk buang air besar (BAB) dan perutnya terasa keras ketika disentuh, karena sudah beberapa hari tidak BAB. Semula, dokter mendiagnosa masalah tersebut terkait dengan gangguan pada lambung, mengingat Dusri juga mengeluhkan ketidaknyamanan di area perut. Namun, beberapa waktu setelahnya, muncul gejala baru berupa tumor yang tumbuh seperti daging di sekitar area anus.
Setelah diperiksa lebih lanjut, dokter di Rumah Sakit Daerah memutuskan untuk melakukan tindakan medis berupa operasi pembuatan kolostomi (lubang di perut sebagai saluran pembuangan feses). Operasi ini bertujuan untuk membantu proses pembuangan feses yang terganggu akibat kondisi yang dialami Dusri.
Tidak berhenti di situ, untuk penanganan lebih lanjut penyakitnya, Dusri dirujuk ke Rumah Sakit Kariadi Semarang guna mendapatkan pengobatan lanjutan. Di sana, Dusri menjalani serangkaian terapi, termasuk sinar radiasi dan pengobatan dengan kemoterapi untuk memerangi kanker yang menyerangnya.
Alhamdulillah, dalam kunjungan terbaru yang dilakukan oleh petugas, Dusri mengungkapkan rasa syukurnya karena kondisinya sudah jauh membaik. Bagian kaki yang sebelumnya lemas dan tidak bisa digerakkan kini sudah bisa diangkat dengan tenaga. Bahkan, nafsu makannya yang sempat menurun pun kembali membaik, dan berat badannya mulai naik secara perlahan.
Saat ini, Dusri sudah menjalani terapi radiasi sebanyak 8 kali, ia berharap dapat terus menjalani pengobatan dengan lancar. Keluarga Dusri juga merasa sangat terbantu dengan adanya Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI. “Alhamdulillah kami bersyukur bisa tinggal di tempat yang nyaman ini. Terima kasih sekali semoga Allah berikan kemudahan untuk IZI dan donaturnya agar bisa bantu pasien seperti kita ini,” ungkap Nunung, anak Ibu Dustri.
Beliau juga mengungkapkan bahwa dengan kehadiran RSP ia tidak perlu bingung mencari tempat tingal selama pengobatan di rumah sakit rujukan. Alhamdulillah, mereka bersyukur atas upaya kita semua menghadirkan tempat singgah yang nyaman dan sangat meringankan beban mereka.
Leave a Reply