Dalam hitungan hari kita akan memasuki bulan Ramadhan. Salah satu ibadah yang diwajibkan bagi seorang Muslim ialah puasa, banyak limpahan pahala yang Allah janjikan bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Lalu bagaimana mengenalkan Ramadhan pertama kali pada anak?
Sejak kecil ketika anak sudah kuat untuk menjalankan puasa, maka sudah seharusnya didorong untuk puasa. Jika sudah dilatih sejak kecil, maka ketika ia sudah baligh ia akan mudah menjalankannya. Rasulullah dalam sabdanya menganjurkan anak-anak diajarkan sejak usia tujuh tahun,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan, “Perintahkan anak ketika ia sudah menginjak usia tujuh tahun untuk shalat. Jika ia sudah menginjak usia sepuluh tahun, maka pukullah ia (jika enggan shalat).” (HR. Abu Daud no. 494. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Meskipun dalam hadist tersebut hanya salat yang disebutkan tapi termasuk juga anjuran untuk puasa.Tapi sayangnya, banyak orang tua yang lalai dan menunda memperkenalkan puasa pada anak sejak usia dini. Padahal mengenalkan Ramadhan pertama kali adalah moment penting dalam keluarga karena akan menjadi bekal sepanjang hidup mereka, anak-anak butuh proses menuju wajib. Perlu latihan untuk bisa melaksanakan amalan wajib.
Penulis merangkum beberapa cara mengenalkan Ramadhan pertama kali pada anak, dari Penulis buku Parenting, Abah Ihsan.
- Pertama, penginstalan positif tentang Ramadhan, seperti menanamkan keutamaan dan hakikat puasa, bagaimana hakikat puasa melatih mengendalikan diri dari keinginan dan hawa nafsu. Banyak kerusakan terjadi di dunia karena tidak adanya Self Control. Karakter yang kuat dibangun oleh self control yang baik. Kalau anak-anak mampu melewati puasa, anak-anak akan bisa mengendalikan diri dari hal-hal buruk.
- Kedua, ajarkan puasa secara bertahap jangan langsung satu hari penuh. Misal, untuk anak yang masih berusia empat tahun bisa ajarkan anak puasa dengan metode berbuka setiap empat jam sekali, kemudian ketika anak sudah kuat bisa dinaikan waktunya menjadi setiap adzan ia boleh berbuka.
- Ketiga, rencanakan kegiatan Ramadhan yang menyenangkan agar anak tidak merasa bosan menjalani puasa. Misalkan, rencanakan menu istimewa satu minggu sekali, safari masjid, buat permainan atau bisa juga libatkan anak saat menyiapkan makanan berbuka untuk keluarga.
- Keempat, jangan biasakan berfoya-foya atau bermewah dalam makanan. Seharusnya jika puasa Ramadhan benar-benar mengendalikan keinginan, gaya hidup jadi lebih Sederhana, bukan jd lebih konsumtif dari biasanya, dengan puasa harusnya memuliakan diri.
Itulah beberapa cara memperkenalkan Ramadhan pertama kali pada anak, semoga bermanfaat untuk para orang tua.
(Ayu Lestari)
Dari berbagai sumber
Leave a Reply