Menjalani hidup sebatang kara di lingkungan Pemakaman Tionghoa Kota Tarakan tentu bukanlah kondisi yang membahagiakan, apalagi jika harus menghidupi diri sendiri dikala usia telah memasuki babak senja ini, perasaan berat menanggung beban nafkah diri di usia senja bukanlah lakon yang mudah dijalani.
Demikianlah yang dialami Ngatiah, seorang Ibu berusia 53 tahun berstatus Janda ini sudah sejak lama menafkahi dirinya sendiri dengan berjualan rebung yang dikemas dalam plastik ukuran 1/5 kg.
Sayangnya, kesehatan Ngatiah kurang begitu baik, ia sering sakit-sakitan sehingga hanya bisa berjualan dalam rentang waktu pendek, terutama sakit pada kedua lututnya.
Pada akhir Agustus 2018 lalu, Ngatiah menerima bantuan dari Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara).
Pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari program Layanan Mulia Mustahik (LAMMUS) IZI bagi masyarakat dari kalangan dhuafa berupa bantuan sembako dan pangan lainnya.
Program ini dimaksudkan agar para dhuafa dapat tercukupi kebutuhan hidupnya dan sebagai bentuk penyaluran dana Zakat Infaq dan Sedekah dari para donatur.
Ngatiah berharap semoga bantuan yang diberikan IZI dapat menjadikan dirinya lebih bersyukur lagi atas karunia Allah subhanahu wa taala serta lebih semangat lagi dalam menjalani kehidupan.
“Terimakasih IZI saya doakan terus maju, sukses dan bermanfaat menebar kebaikan bagi mereka yang kurang mampu dan untuk donatur semoga semakin sukses dan berkah hartanya.” pungkas Ibu Ngatiah.
Penulis: Anto IZI Kaltara
Editor: Ricky IZI Pusat
Leave a Reply