Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) dan Inisatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sulawesi Selatan melanjutkan program peduli korban banjir Kabupaten Bantaeng dan longsor Kabupaten Jeneponto. Kali ini, bantuan renovasi rumah untuk 13 rumah diberikan kepada warga dengan kategori terdampak korban banjir dan longsor yang paling besar.
Bantuan yang diberikan diwujudkan dengan bantuan perbaikan rumah dengan membantu pengadaan seng, tiang, papan dan balok-balok rumah di setiap unitnya. Rumah para korban yang dipilih adalah rumah yang mengalami kerusakan di atas 50℅ akibat bencana yang terjadi.
Penyaluran bantuan dimulai dari tahap survey untuk memastikan bahwa seluruh yang mendapatkan bantuan revitalisasi dan renovasi rumah betul-betul korban bencana banjir dan longsor yang ada di dua kabupaten tersebut.
Menurut Ilyas, salah satu relawan lokal, warga yang diutamakan adalah mereka para korban banjir dan longsor yang betul-betul punya lokasi yang cocok untuk di bangun rumah kembali.
“Jadi bantuan ini untuk korban yang sudah kami pastikan lokasi rumahnya bisa dibangun kembali. Jangan sampai kita bangun rumah warga namun ternyata lokasinya tidak layak sehingga jika ada bencana susulan maka pasti merekabisa jadi korban lagi. Seperti ada rumah warga yang di bangun didekat aliran sungai, itu kami tidak masukkan ke dalam daftar korban penerima bantuan renovasi,” terang Ilyas.
Adapun titik penyaluran bantuan tersebut difokuskan di tiga kelurahan di kabupaten Bantaeng, yaitu Kelurahan Bonto Sunggu , Bonto Atu dan Bonto Jai. Ketiga kelurahan tersebut berada di bawah administrasi Kecamatan Bisappu.
Selain di Kabupaten Bantaeng, tim penyalur bantuan juga berhasil menjangkau korban longsor yang ada di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Di lokasi ini terdapat 9 unit rumah yang harus di bangun namun untuk tahap awal in baru akan menangani 4 unit rumah yang mendapat bantuan revitalisasi dan renovasi rumah.
Galang, salah satu keluarga korban jiwa dalam bencana longsor di Kabupaten Jeneponto berharap untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah karena selama ini dia harus nginap di rumah keluarganya. Rumah Galang mengalami kerusakan yang cukup parah akibat bencana longsor.
H. Juru, tokoh masyarakat yang kediamannya dijadikan tempat menyimpan bahan-bahan untuk bantuan revitalisasi dan renovasi rumah, mewakili warga yang dibantunya mengucap terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur, ” karena sudah memperhatikan masyarakat yang ada dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Ichsan selaku penanggung jawab program mengatakan bahwa bantuan tahap awal ini hanya berupa tiang,seng, papan dan sebagian balok-balok untuk memulai pembangunan agar saudara-saudara kita yang tertimpa bencana bisa segera mendapatkan tempat yang layak untuk istirahat bersama dengan keluarganya walaupun masih membutuhkan kan banyak bantuan bahan-bahan lainnya. (M.Ichsan/IZI Sulsel)
Leave a Reply