Musibah banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat meluluhlantakkan harta benda warga warga. Hal ini pula dialami oleh salah seorang penyintas bernama Erwan Widianto (42).
Erwan adalah seorang ayah dengan dua orang anak. Masing-masing mereka kini berusia 10 dan 3 tahun. Dirinya tinggal di Kampung Leuwisimar, Rw. 11, Desa Mandala Kasih Kecamatan Pameungpeuk, Garut.
Kampung tempat Erwan berdomisili termasuk kawasan yang paling parah terdampak banjir bandang yang terjadi pada Senin (12/10/2020) kemarin.
Desa Mandala Kasih sendiri tercatat memiliki 47 Kepala Keluarga. Selain rumah warga, terdapat bangunan posyandu dan PAUD sebagai aset yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan longsor.
Ditaksir Erwan, kerugian yang dialami dirinya akibat bencana tersebut mencapai puluhan juta rupiah. “Kejadian banjir sangat cepat. Saat adzan subuh berkumandang, air bah tiba-tiba datang sesaat dan merendam semua perabot rumah tangga serta alat elektronik lainnya yang sedang di servis,” tuturnya.
Penyintas bencana Garut sekaligus difabilitas ini memiliki profesi sebagai tukang reparasi barang elektronik. Pekerjaannya itu telah dijalaninya selama 12 tahun.
Saat banjir bandang terjadi, alat-alat elektronik milik orang lain yang sedang di servis ikut terdampak banjir juga. Adapun alat elektronik yang terdampak banjir antara lain 2 buah TV, 1 kulkas, dan 1 mesin air. Selain alat elektronik ada juga perabotan rumah tangga yang ikut hanyut terbawa luapan banjir.
Erwan bersyukur atas kedatangan Tim Inisiatif Zakat Indonesia yang memudahkan keluarganya mengikhlaskan musibah yang terjadi. “Terima kasih IZI dan juga para donatur,” ujarnya.
Bantuan darurat yang didapatkan Erwan dan keluarganya berupa daging kurban olahan berbentuk Abon Sapi, paket selimut dn sembako, serta hygine kits. (Murry/Ed)
Leave a Reply