“Islam itu adalah bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih.” (H.R. Baihaqi)
Perhatian bagi yang malas bersih-bersih, mulai dari malas bersih-bersih badan, gigi, baju, sampai bersih-bersih lantai, closet kamar mandi, dan selokan depan rumah. Jangan-jangan iman kita tidak dinilai sempurna di hadapan Allah karena kita tidak memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Astaghfirullah.
Ada lho orang non muslim yang menjadi mualaf hanya karena takjub melihat betapa bersihnya pemeluk agama Islam. Bahkan membersihkan kotoran setelah buang air pun harus sangat teliti sampai bersih. Juga diharuskan berwudhu minimal 5x sehari sebelum shalat. Membasuh wajah dan beberapa anggota tubuh dengan air bersih.
“Sesungguhnya Allah itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu.” (HR. at –Tirmizi: 2723)
Jadi kalau ada yang mengaku beriman tapi bersikap jorok. Tidak mandi berhari-hari padahal ada air bersih, tidak menyikat gigi, tidak istinja dengan baik, bahkan buang air sembarangan di tempat umum, sangat mungkin ada yang masalah dengan keimanan kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni.
Diriwayatkan pula oleh Al Hakim, “Kebanyakan siksa kubur gara-gara (bekas) kencing.” Sanad hadits ini shahih.
Waspadalah jika kita malas bersih-bersih, karena orang-orang yang masuk surga hanyalah mereka yang rajin bersih-bersih, terutama membersihkan hati. Baik dengan istighfar, melakukan perbuatan baik, maupun dengan cara meminta maaf pada orang yang telah kita zalimi.
“Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin apabila melakukan suatu dosa, maka lekatlah satu titik hitam di hatinya. Jika ia bertaubat dan meminta ampun, maka hatinya kembali menjadi bersih, jika (tidak bertaubat dan beristighfar, bahkan) ia menambah dosa, maka bertambahlah titik hitam itu, sehingga menutup hatinya. Demikianlah titik hitam yang disebutkan oleh Allah s.w.t. sebagai ruang (kegelapan) dalam firman-Nya yang bermaksud: “Sesekali tidaklah begitu, bahkan apa yang mereka perbuat itu telah menggelapkan hati mereka.” (HR. Ahmad dan Tirmizi)
Jelas bahwa dosa adalah kotoran bagi hati kita,yang hanya bisa dibersihkan dengan memperbanyak taubat, istighfar, dan permohonan ampun. Jangan menjadi orang yang kotor karena enggan bertaubat dan memohon maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
Semoga kita termasuk golongan hamba Allah yang bersih dan bisa membuat lingkungan sekitar menjadi bersih juga. (SH)
Leave a Reply