Tidak ada sehelai daunpun yang jatuh tanpa seijin-Nya. Begitupun setiap kepahitan yang menimpa kita pasti karena izin-Nya, dan pasti ada hikmah di dalamnya.
Sebelum divonis menderita Cavum Nasi Sinistra (kanker hidung) stadium III B oleh dokter, Tugiran adalah seorang buruh serabutan. Pria kelahiran 1949 itu bekerja menggarap lahan kebun milik orang lain, dan mendapatkan upahnya hanya di waktu panen selesai.
‘’Awalnya hanya benjolan kecil biasa yang tidak disertai nyeri di bagian hidung, namun seiring berjalannya waktu saya semakin merasa ada yang aneh terutama saat bernapas. Benjolan semakin membesar pada bagian lubang hidung sebelah kiri. Warnanya menghitam kecoklatan. Penglihatan saya kelam rasanya. Saat rasa nyeri makin menghebat, saya periksa ke RSUD Takengon dan langsung divonis kanker hidung,” tutur Tugiran berkisah panjang.
Dikarenakan kondisinya tersebut beliau harus melakukan beberapa pemeriksaan di RSUD Takengon. Pada tahun 2018 ia sempat dirujuk ke RS Cipto Mangunkusomo Jakarta, hingga kemudian dirujuk balik ke RSUP H Adam Malik Kota Medan.
Sebagai pekerja informal dengan penghasilan tak menentu, Tugiran makin kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Perekonomiannya juga makin tak stabil akibat mewabahnya virus corona di Indonesia di tahun ini.
Tugiran mengidap kanker hidung selama kurang lebih 5 tahun dan telah melakukan beberapa kali biopsy, serta 33 kali radiasi. Namun begitu, keputusan jadwal operasi masih terkendala oleh pertimbangan dokter.
Selama proses pengobatan yang panjang, pria tersebut hanya bisa pasrah dan bergantung kepada Yang Maha Kuasa. Setiap detik masa-masa pengobatannya ia terima sebagai nikmat penghapus segala dosa meski rasa sakit kerap tak tertahankan di bagian wajahnya.
Saat di temui Tim IZI, Tugiran tengah bersama Mulianto, anak laki-lakinya. Mereka baru saja selesai melakukan biopsi rawat jalan di RSUP H Adam Malik Medan.
Informasi melalui mitra IZI terkait Tugiran langsung ditindaklanjuti oleh Tim Rumah Singgah Pasien IZI. Diketahui bahwa beliau beralamat di Jalan Genting Garang, Kev. Silih Nara, Kab. aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Tim IZI memberikan bantuan khusus bagi layanan pendamping orang sakit bagi pria asal Aceh tersebut. Berikutnya, bantuan lain akan diberikan bagi Tugiran setelah seluruh keperluan administrasi terpenuhi.
Tak lupa Tugiran berucap terimakasih kepada Tim IZI yang memberikan bantuan dari para donatur beserta doa yang teriring, “semoga Allah yang akan membalas kebaikan IZI dan memberikan kesehatan untuk kita semua,” tutupnya. (Windi/IZI/Sumut)
Leave a Reply