Balikpapan (IZI News) – Tertanggal 22 Oktober 2018 lalu, Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Kaltim kehadiran sepasang suami istri yang menarik perhatian penghuninya. Dengan menaiki angkutan umum, Sanusi (60), pasien asal Batu Sopang Kabupaten Paser, ini membawa begitu banyak barang bawaan. Ia baru saja pulang opname dari Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan dalam kondisi yang payah.
Sebulan yang lalu, Sanusi telah di vonis mengalami gagal ginjal. Kesehariannya berprofesi sebagai petani sayuran, sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.
Menjadi penyitas Gagal Ginjal Kronis (GGK) bukanlah hal yang sederhana. Setelah di vonis oleh dokter, ia tidak mampu lagi bertani seperti dahulu. Kini ia meninggalkan rumah demi proses pengobatan dan menghabiskan hari-harinya di RSP IZI Kaltim.
10 bulan sudah Sanusi menghuni RSP ini. Tiap 2 kali dalam seminggu Sanusi wajib menjalani cuci darah dengan proses yang tidak mudah. Belum lagi ia harus memikirkan kondisi kebun yang kini diurus oleh anaknya yang paling besar. Tubuhnya di kota Balikpapan, namun pikirannya berada di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Maka, saat kondisi tubuhnya memungkinkan, Sanusi akan meninggalkan jadwal cuci darah. Hal demikian ia sempatkan tiap tiga bulan sekali, untuk pulang kampung. Sepulangnya, tak jarang Sanusi masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), karena mengalami sesak napas dan penurunan jumlah HB dalam darah.
Silih berganti pasien singgah di RSP IZI perwakilan Kaltim; Sanusi menjadi pasien terlama bersama sang istri, Arbainah (50). Di keseharian, Arbainah menjadi salah satu penghuni yang paling pertama duduk di aula saat mendekati waktu tahsin maupun ta’lim. Saat tiba jadwal memasak, Arbainah pun menjadi Ibu yang pertama menunggu di dapur. Setelah sholat, ia menjadi jama’ah yang paling lama duduk untuk berdzikir.
Sanusi masih punya harapan untuk pulih dengan menjaga asupan makanan dan minuman. “Saya jaga betul, terutama minuman. Karena bisa sesak kalau kebanyakan”, kata Sanusi dengan logat Banjarnya.
Dengan tinggal di RSP, ia mendapatkan rekan senasib yang bisa diajak berbagi dan saling menghibur. “Alhamdulillah, di RSP semuanya terpenuhi. Makan cukup, tempat nyaman, teman ada. Terimakasih sudah diijinkan tinggal lama disini,” ujar Sanusi. (Mentari/DH)
Leave a Reply