Salah satu sifat buruk yang banyak dimiliki oleh manusia adalah sifat kikir. Mungkin bisa lihat di sekitar, berapa banyak orang kaya yang mau memanfaatkan harta yang dimilikinya tersebut untuk membantu orang lain dan berapa banyak orang kaya yang menutup mata dan sangat sulit untuk membantu saudara atau tetangga yang membutuhkan.
Allah berfirman:
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (QS. Al-Israa: 100)
Dari ayat di atas kita dapat melihat ya bahwa Allah sendiri mengatakan bahwa memang ada manusia yang memiliki sifat kikir. Bahkan mungkin banyak. Padahal sifat kikir adalah sesuatu yang harus dihindari.
Beberapa alasan mengapa setiap muslim harus menjauhkan diri dari sifat pelit:
- Sifat paling buruk
Bukanlah akhlak seorang muslim jika ia masih pelit dan enggan berbagi terhadap sesama. Karena Rasulullah selalu mengajarkan untuk memperbanyak infak & sedekah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Seburuk-buruk sifat yang ada pada seseorang adalah sifat pelit yang sangat pelit dan sifat pengecut yang sangat pengecut”(HR Abu Daud)
- Allah akan memberikan jalan hidup yang sulit
Ada orang yang berfikir bahwa dengan berbagi akan mengurangi hartanya. Ini adalah anggapan yang salah karena Allah sudah menjanjikan akan memberikan balasan yang berlipat ganda bagi pelaku sedekah.
Selain itu, bersedekah juga turut membantu meringankan penderitaan orang lain. Allah pun akan mempermudah urusannya. Sementara kikir sebaliknya, ia dapat membuat pelakunya membuat Allah murka dan mempersulit utusannya.
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar” (QS. Al Lail: 8-10)
- Harta yang ditahan akan dikalungkan ke lehernya kelak
Harta hanyalah titipan yang tidak akan dapat menolong atau membuat pemiliknya mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Orang yang kikir, harta yang dikumpulkan dan ditahannya itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari kiamat.
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali-Imran:180)
- Diancam dengan neraka Huthomah
Orang yang kikir juga kelak akan ditempat di tempat yang buruk, yakni neraka Huthomah. Allah menyebutkankannya di dalam firman-Nya berikut:
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (kikir). dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati.” (Al-Humazah:1-7)
Na’udzubillah…
- Akan dibinasakan Allah dan diganti dengan kaum lain
Allah membenci sifat kikir, dan bagi Allah, adalah hal yang kecil untuk membinasakan umatnya yang kikir dan menggantinya dengan umat yang lebih baik.
Allah berfirman:
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.” (QS. Muhammad: 38)
Apakah kita sudah termasuk ke dalam golongan umat yang menghidupkan sedekah, atau justru termasuk golongan yang pelit dan kikir yang gemar menahan hartanya dari bersedekah?
Kita sendirilah yang mengetahui jawabannya. Yang jelas, jangan biarkan harta dan kenikmatan melenakan diri dan menjerumuskan ke dalam siksa neraka. Manfaatkan harta sebagai jembatan untuk meniti langkah menuju surga-Nya. (SH/RI)
Leave a Reply