Shalat merupakan ibadah wajib bagi umat muslim yang diturunkan pada malam Isra’ mi’raj nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pentingnya perintah shalat ini, kita juga diperintahkan untuk senantiasa menjaga shalat dan juga mengingatkan keluarga agar menjaga shalatnya pula. Sebagaimana firman Allah berikut:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akhirat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.” (Q.S. Thaha: 132)
Dalam hadits juga diperintahkan kepada para orangtua agar menajarkan anak-anak mereka untuk melaksanakan.
“Suruhlah anakmu melakukan sholat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena mereka meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahlah mereka (anak laki-laki dan perempuan) dari tempat tidur.” (H.R. Abu Dawud)
Bukan tanpa alasan memang mengapa kita diajarkan demikian. Inilah 5 Urgensi memerintahkan anggota keluarga untuk menjaga shalat 5 waktu:
- Pembeda muslim dan kafir adalah shalat
Selain sebagai ibadah wajib setiap muslim, shalat juga termasuk ke dalam Rukun Islam yang kedua. Perintah shalat baru ada pada masa Nabi Muhammad. Itu artinya, shalat menjadi ibadah pembeda antara agama Islam dengan yang lainnya.
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “(Yang membedakan) antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]
2. Amalan yang pertama kali diperiksa di akhirat
Amalan yang akan dihisab pertama kali di yaumil akhir adalah shalat. Jika shalat seorang hamba itu baik, maka baik pula timbangan amalan shalatnya. Namun jika shalatnya buruk, bolong-bolong, suka ditunda-tunda, dan sebagainya, maka buruk juga timbangan amal kebaikannya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pertama-tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari qiyamat, adalah shalat wajib. Maka apabila ia telah menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya). Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan (kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah mengerjakan shalat sunnah ! Jika ia mengerjakan shalat sunnah, maka kekurangan dalam shalat wajib disempurnakan dengan shalat sunnahnya”. Kemudian semua amal-amal yang wajib diperlakukan seperti itu”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 345]
3. Shalat bisa menyelamatkan orang-orang yang senantiasa mengerjakannya
Orang-orang yang senantiasa menjaga shalatnya, terutama shalat Subuh dan Isya, maka Allah akan menyelamatkan hamba-nya tersebut. Tentunya kita sama-sama tahu ya, tidak sedikit orang yang meninggalkan shalat Isya dengan alasan lelah setelah bekerja. Begitupun dengan shalat subuh, tidak sedikit pula orang yang meninggalkan shalat subuh dan melanjutkan tidurnya. Shalat Subuh dan Isya ini dapat membedakan antara orang-orang mukmin dan orang munafik. Orang mukmin tidak mungkin meninggalkan shalat lima waktunya dengan alasan lelah, karena dulu Rasulullah meminta Bilal bin Rabbah untuk mengistirahatkan umat muslim dengan adzan.
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
Shalat juga dapat menjadi cahaya bagi orang yang menjaga shalatnya, sebagaimana yang diriwayatkan di dalam hadits berikut:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, dari Nabi SAW bahwa beliau pada suatu hari menerangkan tentang shalat, lalu beliau bersabda, “Barangsiapa memeliharanya, maka shalat itu baginya sebagai cahaya, bukti dan penyelamat pada hari qiyamat. Dan barangsiapa tidak memeliharanya, maka shalat itu baginya tidak merupakan cahaya, tidak sebagai bukti, dan tidak (pula) sebagai penyelamat. Dan adalah dia pada hari qiyamat bersama-sama Qarun, Fir’aun, Haaman, dan Ubay bin Khalaf”. [HR. Ahmad, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]
4. Amalan yang paling dicintai Allah
Shalat tepat waktu juga termasuk amalan perbuatan yang paling Allah cintai. Hal ini dijelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
5. Penghapus dosa-dosa
Jika takut dengan dosa-dosa yang telah dilakukan di masalalu, maka cobalah untuk menggugurkan dosa-dosa tersebut dengan menjaga shalat lima waktumu mulai saat ini. Sebab dengan menjaga shalat lima waktu dapat menjadi salah satu cara untuk menghapuskan dosa-dosa.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ber-sabda, ‘Bagaimana pendapat kalian, jika di depan rumah salah seorang dari kalian terdapat sebuah sungai yang mengalir dan dia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah akan tersisa kotoran di tubuhnya?’ Mereka menjawab, ‘Tidak akan tersisa kotoran di tubuhnya sedikitpun.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosa.” (Hr. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
Setelah mengetahui keutamaan shalat lima waktu di atas, masih mau menyepelekan shalat lima waktu? (SH/RI)
Leave a Reply