JAKARTA – Dalam situs resmi KEMENDIKBUD, Gotong Royong adalah bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal itulah yang tercermin dari Program Proteksi Keluarga Mustahik bersama para donatur. Memuliakan duafa menjadi salah satu impian kami, terlebih di masa pandemi seperi ini.
Salah satu penerima manfaat mengaku cukup bahagia menerima bantuan program dari IZI, sebut saja Ibu Sri Wuryani (57), seorang ibu rumah tangga dengan 3 anaknya serta menjadi tulangpunggung keluarga mengandalkan profesinya sebagai buruh cuci.
“Lagi covid gini, yang manggil buat nyuruh nyuciin baju atau gosok baju tuh udh jarang. Kadang saya dapat 50rb/hari, ya kadang nggak juga. Tergantung panggilan dan banyaknya pakaian,” ujar Ibu Suryani ketika ditemui tim IZI di kediamannya.
Ia mengatakan, bahwa uang 50rb berusaha ia cukup-cukupkan untuk makan sehari-hari. Udah setahun ini yang manggil buat bebenah seminggu bisa hanya 2x.
“Nggak ada sisa buat disimpan untuk bayar kontrakan, sampai sekarang udah nunggak 4 bulan dan harus segera dibayar, kalo nggak ya kami disuruh pindah,” sambungnya.
Nasib yang sama juga dirasakan oleh Ibu Suprapti (47) yang hidup dengan 4 orang anak dan masih duduk di bangku sekolah. Kerasnya kehidupan semakin terasa, ketika Suprapati ditinggalkan oleh suaminya pada tahun 2020 lalu.
“Saya sebelumnya kerjanya ya pemulung, tapi kondisi covid ini saya jarang keluar, ngeri juga ditambah kondisi kesehatan saya sudah mulai nggak stabil. Untuk makan juga sulit tapi anak juga masih butuh biaya buat sekolah,” ujar Ibu Suprapti.
Sahabat, alhamdulillah dari zakat, infak, dan sedekah para donatur IZI, Ibu Siti Wuryani dan Ibu Suprapti dapat kami bantu, mereka mengaku sangat teringankan bebannya, dan tidak lupa menitipkan salam dan doakan untuk para donatur IZI.
Leave a Reply