“Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi” (QS. Al-Baqarah: 74)
Astaghfirullah, ada orang-orang yang hatinya keras seperti batu. Tidak bisa menerima nasihat orang lain, tidak bisa merasakan empati atau penderitaan orang lain, tidak bisa melihat kesalahan pada dirinya sendiri, dan senantiasa merasa dirinya adalah orang-orang yang terpilih di dunia ini.
Jangan sampai kita termasuk yang berhati keras membatu. Berikut beberapa penyebab hati menjadi keras:
- Tidak menerima Islam dan tidak mengingat Allah
Yahudi dan Nasrani, dulu sudah mengetahui tanda-tanda kehadiran Rasulullah yang sudah tertulis di dalam kitab Inji dan Taurat. Namun karena kesombongannya itu mereka menolak apa yang sudah mereka ketahui. Begitu pula dengan kaum Quraisy. Mereka menolak apa yang disampaikan oleh Rasulullah meskipun mereka sebenarnya mengetahui ada kebaikan dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah.
Karena kesombongan mereka untuk menerima Islam, akhirnya membuat hati mereka mengeras. Padahal sikap mereka ini hanya akan mendatangkan kecelakaan bagi diri mereka sendiri.
Allah berfirman: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya keras)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar:22)
Tidak hanya kaum Kafir, bahkan yang beragama Islam pun bisa mengeras hatinya jika tidak menjalankan ajaran Islam. Apalah gunanya mengaku sebagai seorang muslim kalau kelakuan yang ditampakkan justru jauh dari nilai Islam itu sendiri.
2. Melanggar janji
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Yahudi mengingkari apa yang sudah dituliskan di dalam Taurat dan mereka merubah tentang ciri-ciri Rasulullah yang disebutkan pula di dalam kitab mereka. Sangat sedikit sekali dari mereka yang mau memeluk Islam. Karena perbuatan mereka ini, kemudian Allah mengeraskan hati mereka pula. Kisah Bani Israel ini disebutkan dalam firman Allah:
“Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
Demikian pula orang-orang yang telah memeluk Islam namun hobi melanggar janji dan mengkhianati amanah, maka sangat mungkin hatinya akan mengeras membatu.
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Ma’idah:12-13)
3. Berbuat dosa dan maksiat
Setiap manusia memang tidak akan luput dari berbuat dosa. Dan dosa yang dilakukan secara terus-menerus ternyata juga dapat mengeraskan hati.
“Sesungguhnya seorang Mukmin jika melakukan dosa, maka akan ada bintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan berhenti (dari dosa tersebut) serta memohon ampunan, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula noktah hitam itu. Itu adalah ar-rân (penutup) yang disebutkan oleh Allah di kitab-Nya: ‘Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifîn:14)
4. Lalai
Lalai terhadap apa-apa yang diperintahkan dan dilarang Allah juga dapat menyebabkan hati menjadi keras. Padahal manusia sudah diberikan akal pikiran oleh Allah agar dapat digunakan untuk memahami ajaran Islam yang telah disampaikan.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang-binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf:179)
Sungguh mengerikan balasan yang akan diperoleh orang-orang yang hatinya mengeras. Oleh sebab itu, marik kita hindari hal-hal yang dapat menyebabkan hati kita menjadi keras. Sebab kita tak akan mampu untuk menerima pedihnya siksa dunia, apalagi siksa di neraka. (SH/RI)
Leave a Reply