Makassar – Perjuangan melawan kanker membutuhkan kekuatan fisik, mental, dan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini tercermin dalam kisah Ibu Hatim Pore, seorang janda berusia 64 tahun asal Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Setelah didiagnosis kanker payudara, ia menghadapi tantangan berat dengan keteguhan hati dan dukungan dari Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Sulsel – Adira Syariah.
Selama lima bulan terakhir, Ibu Hatim tinggal di RSP, menjalani enam siklus kemoterapi yang penuh perjuangan. Setiap siklus membawa efek samping yang melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Namun, semangat dan kesabarannya akhirnya membuahkan hasil. Setelah pemeriksaan terakhir menunjukkan hasil yang baik, Ibu Hatim diizinkan kembali ke kampung halamannya di Palu untuk melanjutkan kontrol rutin.
Sehari sebelum keberangkatannya, Ibu Hatim berbagi kebahagiaannya kepada pengurus RSP. Dengan penuh syukur, ia berkata, “Alhamdulillah, pemeriksaannya semua bagus, sudah diizinkan pulang. Kitorang dari kampung tidak punya siapa-siapa di sini, tapi alhamdulillah diterima di RSP. Semua kebaikan bapak-ibu donatur hanya Allah yang bisa balas.”
RSP IZI Sulsel – Adira Syariah tidak hanya menyediakan tempat tinggal sementara bagi pasien duafa luar kota yang menjalani pengobatan, tetapi juga memberikan berbagai layanan penting, seperti akomodasi, ambulans, dan pembinaan keislaman. Dukungan ini menjadi penyemangat bagi pasien seperti Ibu Hatim untuk tetap optimis dalam melawan penyakitnya.
Kisah Ibu Hatim menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dalam menghadapi ujian hidup. Bantuan dari para donatur telah meringankan beban pasien duafa, memberikan harapan baru, dan membuka jalan menuju kesembuhan. Semoga kebaikan ini terus berlanjut, membantu lebih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan di masa sulit mereka.
Mari terus dukung perjuangan pasien seperti Ibu Hatim. Bersama, kita bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju kesembuhan.
Leave a Reply