Jakarta – Di tengah hiruk-pikuk Ibu Kota, seorang pria sederhana dari Maluku Tengah, Bapak Sakirin (32), kini berjuang untuk sembuh dari tumor sinonasal yang telah mengancam kesehatannya selama hampir dua dekade. Bertempat di Rumah Singgah Pasien IZI-PDSB Slipi, Jakarta, ia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais, mengupayakan harapan baru bagi kehidupannya.
Kisah perjuangan Bapak Sakirin bermula saat ia berusia 10 tahun. Saat itu, sebuah besi jatuh dan melukai hidungnya, menyebabkan pembengkakan yang tidak kunjung sembuh. Setelah sempat hilang, bengkak itu kembali muncul tiga bulan kemudian, memaksa Bapak Sakirin kecil menjalani pengobatan seadanya di puskesmas terdekat. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat pengobatannya tertunda selama setahun, hingga akhirnya ia terpaksa mencoba pengobatan tradisional sembari mengumpulkan dana untuk perawatan lebih lanjut.
Di tahun 2008, dengan bantuan dermawan, ia dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, dan tumor sinonasal tersebut terdiagnosis. Dengan tekad kuat, Bapak Sakirin dan ayahnya menempuh perjalanan darat, laut, dan udara yang panjang dari Maluku Tengah hingga ke Jakarta demi mendapat perawatan.
Namun, ujian mereka tak berhenti di situ. Keterbatasan biaya memaksa mereka kembali ke kampung halaman, meninggalkan harapan sembuh di Jakarta. Tahun-tahun berlalu, hingga pada Februari 2024, secercah harapan kembali datang. Para relawan menghubungkan Bapak Sakirin dengan IZI, memungkinkan ia menjalani perawatan intensif di Jakarta.
Bapak Sakirin, yang saat ini tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI Slipi, mengungkapkan rasa syukurnya, “Awalnya, saya hanya berharap mendapatkan tempat tinggal, tetapi saya sangat bersyukur karena IZI tidak hanya menyediakan tempat menginap, tetapi juga makanan dan transportasi selama saya berobat ke RS,” ungkapnya.
Pada Juni 2024, alhamdulillahBapak Sakirin berhasil menjalani operasi besar menyelesaikan 30 sesi radioterapi. Kini, ditemani kakaknya, ia menjalani pemulihan dan evaluasi di Rumah Singgah Pasien IZI. Perjuangan 19 tahun yang diwarnai dengan keteguhan hati ini memberikan inspirasi bahwa harapan akan selalu ada.
Setiap bantuan dan dukungan, baik moral maupun material, sangat berarti bagi para pejuang kesehatan seperti Bapak Sakirin, yang terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. Mari kita hadir di tengah-tengah mereka, menjadi bagian dari semangat mereka, dan meringankan beban yang mereka rasakan.
Leave a Reply