BANDUNG – Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam alquran surat At-Taubah ayat 60, bahwa terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat, diantaranya yaitu, orang-orang fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang-orang terlilit hutang (ghorimin), orang yang berjuang di jalan Allah (fii sabilillah), dan musafir.
Untuk itu, dalam rangka menyalurkan amanah kepada golongan orang yang terlilit hutang (ghorimin) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Jabar mengadakan program cluster terpadu Ghorimin Islamic Challenge yang dilaksanakan di kantor IZI Jawa Barat, Jln. Cikutra, No. 95, Bandung, Senin (14/10/19).
Program ini merupakan program khusus yang memberikan bantuan kepada para penerima manfaat dalam melunasi hutangnya. Sebanyak 4 orang yang dibantu dalam program ini. Pada bantuan ini, penerima manfaat tidak secara langsung mendapatkan dana untuk kemudian melunasi hutangnya, akan tetapi bantuan dibayarkan langsung kepada pihak yang bersangkutan oleh IZI.
Kepala perwakilan IZI Jawa Barat, Dian Mardiana, dalam sambutannya turut memberikan semangat kepada para ghorimin. Ia mengajak agar para ghorimin tetap semangat dalam menjalankan aktivitasnya. “Insyaallah di setiap ujian pasti ada jalannya, mudah-mudahan program ini menjadi salah satu solusi untuk bapak dan ibu di sini dalam mengatasi masalah yang sedang di hadapi”, tutur Dian.
Sementara pembinaan rohani yang dalam kesempatan ini diisi oleh Ustaz Suparno bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para mustahik agar tetap berikhtiar serta senantiasa yakin bahwa setiap ujian yang Allah berikan pasti ada penyelesaian masalahnya. “Seperti halnya Firman Allah SWT, “ Allah tidak akan membebani seseorang melebihi batas kemampuannya. Oleh karena itu, kita harus tetap husnuzon dari sesuatu yang telah Allah tetapkan”, jelas Ustaz Suparno dalam penyampaiannya.
Berbagai macam kebutuhan menjadi asal muasal para ghorimin untuk berhutang, seperti halnya dengan Dadang, salah satu penerima manfaat dalam Ghorimin Islamic Challenge ini. Ia mengaku bahwa dirinya terpaksa berhutang karena harus mengobati anaknya yang sakit.
“Awalnya saya pinjam uang untuk biaya pengobatan anak saya ke rumah sakit. Namun setelah di bawa ke rumah sakit hanya bertahan beberapa hari. Anak saya sudah tidak bisa tertolong lagi ia meninggal dunia. Pada saat itu saya tidak memiliki uang sama sekali untuk biaya keperluan pemakaman, dengan rasa malu saya memberanikan diri untuk meminjam uang lagi”, tuturnya.
Ia juga mengatakan, bahwa kondisinya saat ini sering sakit-sakitan, karena itu ia tidak lagi memiliki pekerjaan. Belum lagi ia harus membayar kontrakan setiap bulannya. “Alhamdulillah IZI sudah bantu. Saya doakan mudah-mudahan IZI semakin banyak membantu umat”, tutur Dadang mendoakan. (Risniati/ IZI Jabar/ Editor: Fajri)
Leave a Reply