Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) selaku lembaga pengelolaan dana zakat nasional ikut mendukung upaya pemerintah di dalam menanggulangi penyebaran virus corona, terutama di kalangan dhuafa. Semenjak pengumuman Presiden Joko Widodo terkait kasus pertama virus tersebut di Indonesia Senin (2/3) yang lalu, IZI mulai memikirkan prosedur ketat antisipasi wabah corona.
Secara bertahap direksi dan jajaran manajemen Inisiatif Zakat Indonesia mulai melakukan reaksi cepat penanggulangannya di lingkungan internal lembaga. Langkah pertama adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang dianjurkan kepada seluruh pegawai di lingkungan kantor IZI.
Program PHBS ini juga diterapkan di seluruh Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI yang berada di seluruh Indonesia. Seperti halnya rumah singgah pasien perwakilan Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan Sulawesi Selatan yang segera menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mulai dari pengurus, pasien, hingga para pendampingnya.
Rumah Singgah Pasien merupakan tempat bernaung sementara pasien dari golongan dhuafa yang melakukan rawat jalan ke rumah sakit-rumah sakit nasional. Tidak sampai di situ, RSP IZI Jawa Barat melakukan improvisasi pembuatan home made handsanitizer bersama para pasien beserta pendampingnya untuk mengantisipasi kelangkaan barang tersebut di pasaran.
Improvisasi tersebut cukup efektif menanggulangi dampak dari kepanikan publik yang mengikuti isu virus corona ini. Oleh karenanya, video meramu home made handsanitizer dikreasikan tim IZI Jawa Barat untuk dapat diikuti publik secara mandiri.
Perkembangan dampak virus corona di Indonesia makin panas ketika dikabarkan bahwa jumlah orang yang terpapar mencapai 117 pasien dengan korban meninggal sebanyak 5 orang. Atas informasi tersebut, jajaran direksi dan manajemen IZI mulai menerapkan Work From Home, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo.
“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,”
Ujar presiden, sebagaimana yang dikutip seluruh media massa nasional Indonesia (15/3).
Instruksi Work From Home pertama (15/3) mulai diberlakukan bagi para amil yang menggunakan transportasi publik atau ojek daring oleh manajemen IZI. Berikutnya, beberapa divisi mulai menerapkan sistem kerja di rumah dengan membawa perlengkapan kantor ke kediaman mereka untuk sementara waktu.
Pada hari ketiga, segenap amil zakat IZI mulai mengefektifkan telekonferensi sebagai sarana rapat internal mereka. Sementara, layanan mustahik tetap dibuka dengan prosedur yang ketat dan sesuai aturan social distancing oleh pemerintah setempat.
Pada hari ini (20/3), perintah lockdown telah diberlakukan lembaga Inisiatif Zakat Indonesia, dikarenakan perkembangan yang sedemikian kritis. Dari 309 kasus positif virus corona, sebanyak 210 penderitanya berasal dari Jakarta.
Wildhan Dewayana, selaku Direktur Utama IZI menghimbau agar seluruh amil zakatnya, dan khususnya publik Jakarta untuk tidak panik, namun juga tetap kontrol diri atas kondisi yang terjadi.
“Tetap bisa bersikap tenang, ikhtiar, dan tawakkal atas situasi (wabah corona) yang terjadi. Serta tetap menjaga semangat gotong royong, saling menyemangati, dan kuatkan iman dalam menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini,” ujarnya. (DH)
Leave a Reply