Rasanya baru kemarin Rahul bersama kedua orang tuanya mendatangi Rumah Singgah Pasien IZI untuk menginap. Remaja pendiam itu datang dari kampung Sibuhuan pada 16 Mei 2018 lalu ke RSP IZI Medan dengan wajah yang pucat setelah jalani perawatan kemoterapi.
Acute Leukimia of Unspecified Cell selama kurang lebih empat bulan dideritanya memaksa Rahul untuk harus menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Kondisinya berangsur-angsur membaik setelah menjalani rawat jalan di Unit Kemoterapi. Rahul tampak begitu segar ketika mengikuti kegiatan taklim bulanan yang diselenggarakan oleh RSP IZI Medan selama bulan Ramadhan 2018. Ditemani oleh sang Ibu, Soibatul Aslamia Tanjung, Rahul mengikuti kegiatan dengan semangat. Tak tampak seperti orang sakit, Rahul bahkan memilih untuk ikut bergabung pada acara berbuka bersama dengan seluruh pasien RSP IZI Medan. Beberapa hari setelah acara berlangsung kondisi Rahul semakin tidak stabil.
Rahul mengalami demam, lemas hingga kejang sehingga harus dilarikan ke unit rawat inap rumah sakit. Rahul yang harus menjalani kemoterapi berulang kali juga membutuhkan tambahan darah dari pendonor. Syukurnya ada sukarelawan yang bantu mendonorkan darahnya untuk Rahul. Rahul sempat mendapatkan transfusi apheresis dari dua pendonor yang berbeda. Pada 18 Juni 2018 kondisi Rahul terlihat kembali membaik. Rahul dipulangkan dari rumah sakit dan kembali ke rumah singgah pasien .
Rahul yang begitu semangat untuk pulang ke kampungnya sudah bisa bercanda dengan keluarga dan para staff RSP, tak selang lama Rahul meminta untuk segera pulang kerumah. Ayah Rahul yang baru saja datang dari Sibuhuan mau tak mau mengikuti permintaan anaknya. Rahul yang begitu bersemangat menyambut lebaran pulang malam itu juga. Kurang lebih tiga minggu pasca lebaran tim RSP IZI Medan sempat bingung, Rahul belum juga kembali dari kampungnya. Ketika hari Senin 2 Juli 2018 kemarin, sekitar pukul 07.00 pagi tim RSP dikejutkan dengan datangnya ambulans Rumah Sakit Umum Padang Lawas ke RSP IZI Medan. Ibu Rahul tampak memindahkan barang-barang bawaaan ke dalam RSP. Tim RSP yang memang sudah mendapat kabar akan kedatangan Rahul sehari sebelumnya tidak menyangka bahwa Rahul akan datang dalam kondisi yang sudah kritis. Banyak pertanyaan yang berkecamuk dipikiran tim RSP. Namun, sekarang itu semua tidak penting. Tim RSP fokus kepada Rahul. Namun Rahul tidak berada di ambulans. Rahul sudah dilarikan terlebih dahulu ke IGD RSUP H. Adam Malik Medan.
Kondisi Rahul yang cukup kritis memaksa staff medis memindahkan Rahul ke ruang PICU anak. Kali ini Rahul dijaga oleh kedua orang tuanya sekaligus. Pada esok harinya kadar trombosit darah Rahul menurun drastis sehingga membutuhkan donor Apheresis. Rahul menerima transfusi apheresis malam itu juga dari pendonor sukarela yang masih kerabat Rahul yang kebetulan datang menjenguk Rahul.
Hingga tanggal 4 Juli kemarin kadar trombosit Rahul turun lagi. Ibu Rahul sudah sempat mencarikan pendonor apheresis untuk Rahul. Dan syukurnya pendonor apheresis pertama Rahul bersedia mendonorkan darahnya lagi. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, siang harinya suara speaker ruang ICU memanggil keluarga Rahul untuk mendatangi ruang PICU. Orang tua Rahul dipanggil oleh dokter.
Pada saat itu juga sang Dokter mengabarkan dan menyatakan bahwa Rahul telah wafat. Tubuh Rahul terlihat sangat pucat, bukti perjuangan tubuhnya melawan sakit. Wajahnya damai seolah sedang tertidur lelap. Pendonor sukarela yang sudah datang jauh-jauh untuk mendonorkan daranya begitu terkejut dengan kepergian Rahul.
Orang tua Rahul hanya bisa menangis, pasrah dengan kepergian anak laki-laki semata wayangnya. Setelahnya jenazah Rahul langsung dibawa pulang ke kediaman mereka di Barumun, Pasar Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara. Orang tuanya sempat menceritakan keinginan Rahul untuk melanjutkan sekolahnya ke tingkat Perguruan Tinggi.
“Padahal Rahul sudah lulus di MAN Sibuhuan” ujar ibunya.
Sekarang harapan itu sudah pupus, Rahul sudah pergi dengan meninggalkan nama dan kenangan untuk semua orang yang menyayanginya.
“Kami juga mengucapkan rasa terimakasih kami sebesar-besarnya kepada seluruh khalayak yang sudah membantu dalam proses pengobatan Rahul baik secara moril, material bahkan darah yang tidak mungkin bisa kami balas. Semoga Rahul mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT dan orang-orang yang ditinggalkan sabar dan ikhlas dalam menerima ujian ini.” pungkas Tim RSP IZI Medan.
Sahira IZI Medan
Leave a Reply