Senja akhir Ramadhan akan tiba. Hampir genap tiga puluh hari Ramadhan kita dekap. Beribadah, dengan semangat, kadang juga dengan susah payah. Terbit sesal, mungkin saja. Maksimalkan saja sisa waktu yang ada, mengemis maghfirah dari Allah ‘azza wa jalla.
Ibadah yang sudah digaspol, maupun yang belum mencapai kecepatan penuh, sebaiknya tidak berhenti begitu saja. Bermacam kebiasaan baik yang sudah terbit menerangi hidup kita, hendaknya tidak ikut terbenam dengan senja terakhir Ramadhan.
Ruh Ramadhan harus tetap dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitulah pesan Almarhum K.H. Shalahuddin Wahid. Amal perbuatan Rasulullah ﷺ adalah mudawamah (istiqomah dalam mengerjakan suatu perbuatan). Sudah jamak, bagi muslim yang masih ingin berasyik masyuk dengan Ramadhan, melanjutkan puasanya selama enam hari di bulan Syawal. Mengakrabkan diri dengan Al Quran selama sebulan penuh mesti terus dipelihara. Semangat berbagi yang menggebu-gebu dengan zakat, infaq, dan sedekah harus diupayakan keberlanjutannya.
Dengan melanjutkan ibadah yang diintensifkan di bulan Ramadhan, mudah-mudahan menjadi wasilah bagi kita dalam menyelesaikan misi yang ditugaskan dalam Q.S. Al Baqarah ayat 183, pribadi yang bertakwa. Aamiin.
Wallahu a’lam bish shawab.
Leave a Reply