D.I. YOGYAKARTA – Ramadan sebagai bulan Al-qur’an memiliki sejumlah keistimewaan, walaupun lebih dikenal sebagai waktu wajib dilaksanakannya puasa, namun Ramadan juga mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap penyucian jiwa manusia. Hal ini pula yang tidak ingin dilewatkan oleh Pengurus Rumah Singgah Pasien beserta pasien dan pendamping. Pasien dan pendamping selama bulan suci Ramadan sejak hari pertama melakukan tilawah secara berjama’ah yang dibagi ke beberapa pendamping serta pasien yang mampu untuk tilawah (baik dari segi kesehatan maupun makharijul huruf).
Tilawah ini dilakukan setelah melaksanakan shalat tarawih dengan mendapatkan Amanah 1 juz bagi setiap pendamping. Tilawah ini diadakan sebagai bentuk meningkatkan amalan selama bulan suci Ramadan. Kegiatan tilawah ini sudah ada di program pembinaan rumah singgah pasien, namun mengingat Ramadan sebagai bulan diturunkannya Al-qur’an, lalu untuk tetap menjaga semangat pasien dan pendamping karena tidak dapat merasakan Ramadan bersama keluarga seperti yang lainnya.
Alhamdulillah setelah 3 kali mengkhatamkan Alqur’an selama bulan suci Ramadan, pasien dan pendamping melaksanakan Khataman Alquran dengan dipimpin do’a oleh salah satu pendamping pasien. Kemudian makan bersama dengan ayam ingkung sebagai bentuk syukur pasien dan pendamping karena dalam kondisi sakit serta dalam kondisi mendampingi keluarga yang sakit, intensitas beribadah selalu terjaga selama di rumah singgah pasien, tidak terkecuali fasilitas lainnya yang didapatkan selama berada di rumah singgah pasien (Layanan antar – jemput Ambulance, tempat tinggal yang gratis serta aman dan nyaman, waktu tinggal yang tidak dibatasi, makan dan minum gratis serta pembinaan mustahik yang rutin dilaksanakan).
Oleh pendamping pasien, beliau mengucapkan terimakasih atas segala kegiatan yang dilakukan selama bulan suci Ramadan, “Terima kasih untuk pengurus Rumah singgah pasien atas adanya rumah singgah dan terjaganya amalan-amalan kami selama bulan suci Ramadan, bahkan bisa mengkhatamkan qur’an sebanyak 3 kali adalah hal yang tidak pernah saya fikirkan sebelumnya, mengingat keluarga yang sakit dan harus kemoterapi, saya tidak pernah membayangkan akan setenang ini beribadah selama bulan suci Ramadan. untuk donator, semoga terbalaskan segala niat baik lewat rezeki yang dititipkan dan hanya do’a yang bisa kami haturkan kepada para donator.” Ucap Pak Kadis asal Pacitan (Pendamping pasien yaitu istri beliau yang mengidap kanker serviks).
Leave a Reply