JAWA TIMUR – Demam dan sesak nafas hampir menjadi keluhan umum yang pasti dirasakan oleh pasien yang tinggal di RSP IZI JATIM. Kurangnya pengetahuan terkait cara penanganan yang tepat dan cepat untuk pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada pasien justru membuat para pendamping panik hingga menyebabkan keadaan emergensi tidak dapat diatasi. Hal tersebut menjadi alasan utama pentingnya edukasi dengan tenaga medis secara langsung agar demam dan sesak nafas dapat tertangani dengan tepat.
Pada kesempatan ini, dr. Ayik menyampaikan bahwa kondisi emergensi adalah hal yang wajar dialami oleh pasien terlebih jika pasien kesulitan makan dan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Secara garis besar ada 2 hal yang perlu diwaspadai dapat terjadi kepada pasien secara tiba-tiba yakni kejang dan sesak nafas. Kejang dapat terjadi jika suhu tubuh pasien naik secara signifikan dan sudah mencapai batas ambang sehingga tubuh tidak mampu untuk mengontrolnya.
Demam merupakan alarm yang digunakan oleh tubuh guna menginformasikan adaya infeksi atau peradangan yang sedang terjadi. Jika terjadi keterlambatan dalam penanganan demam maka dapat berakibat kejang. Hal yang pertama kali sebaiknya dilakukan agar tidak terjadi kejang yakni segera konsumsi obat penurun panas dan kompres tubuh menggunakan air hangat dibeberapa lipatan yang ada di tubuh, seperti ketiak dan paha agar suhu tubuh lebih cepat untuk turun. Pengompresan dengan menggunakan air hangat dilakukan agar pori pori yang ada di kulit terbuka lebih lebar dan dapat mengeluarkan hawa panas yang terperangkap dalam tubuh.
Sedangkan penanganan utama yang harus di lakukan ketika terjadi sesak nafas yakni menenangkan pasien agar tidak panik saat sesak nafas tiba tiba menyerang, memberikan ruang gerak yang luas untuk tubuh seperti melonggarkan kancing baju dan celana. Sebaiknya pasien juga dalam kondisi duduk dan kaki lurus kedepan, serta memberikan arahan untuk melakukan tekik nafas dalam. Jika selama 5 menit tidak ada perubahan segera menuju faskes terdekat.
Selain mendapatkan tips dan trik untuk penanganan kejang dan sesak nafas, para pendamping juga diperkenankan untuk berkonsultasi terkait gejala ringan yang sering dialami oleh pasien seperti antisipasi dehidrasi karna muntah secara terus menerus hingga cara penanganan pasien jika tiba tiba mengalami keringat dingin dan lemas.
“Alhamdulillah mbak, jadi nambah ilmu tentang kesehatan, karena di desa saya banyak mitos, salah satunya kalau sesak minum kecap bisa sembuh ternyata itu salah.” Tutur Ulfa pendamping pasien di RSP IZI Jawa Timur.
Leave a Reply