SUMATERA UTARA – Nikmat Allah yang paling besar terhadap hamba-Nya adalah nikmat iman dan nikmat Islam. Tidak dapat dipungkiri kedua nikmat tersebut merupakan nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah, nikmat hidayah dalam agama-Nya yang telah Dia pilihkan untuk hamba-Nya serta Dia perintahkan untuk memeluknya. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa untuk mengenal Allah, bertauhid kepada-Nya, mengikuti rasul-rasul-Nya, serta berkomitmen terhadap syariat-Nya.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman akidah dan tauhid mustahik, Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut kembali mengadakan kegiatan pembinaan mustahik dengan tema kajian “Perbuatan yang Membatalkan Keislaman” yang dibawakan oleh pemateri Ustadz Muliadi Abu Bakar, Lc. Kegiatan tersebut dilaksanakan di RSP YBM PLN-IZI Sumut pada hari Selasa, 30 Mei 2023, pukul 16.45-17.45. Sore yang mendung membersamai kegiatan pembinaan mustahik pada hari itu.
Ustadz Muliadi Abu Bakar menyampaikan bahwa ada 10 perbuatan yang dapat mengeluarkan kita dari Islam. Perbuatan pertama adalah syirik, syirik adalah perbuatan menduakan atau menyekutukan Allah. Syirik merupakan dosa besar, contoh perbuatan syirik antara lain percaya kepada benda-benda tertentu, percaya bahwa benda tersebut dapat memberikan kekuatan atau perlindungan kepada pemiliknya. Selanjutnya, perbuatan yang dapat membatalkan keislaman adalah murtad atau keluar dari Islam, berpindah agama dari Islam ke agama lain. Perbuatan yang ketiga adalah tidak mengkafirkan orang kafir. Sebagai seorang muslim, kita wajib mengimani bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah, semua yang di luar Islam merupakan kafir. Akan tetapi, kita tidak boleh memanggil orang kafir dengan sebutan kafir langsung di hadapan mereka. Perbuatan yang keempat adalah meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW, kita wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah, jika ada yang meyakini bahwa ada nabi lain setelah Nabi Muhammad, maka dapat dipastikan orang tersebut sesat dan telah keluar dari Islam.
Menganggap semua agama sama juga dapat mengelurkan kita dari Islam. Semua agama memang mengajarkan kebaikan, tetapi Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan wajib diimani. Adapun perbuatan-perbuatan lain yang dapat membatalkan keislaman adalah menganggap hukum manusia lebih sempurna dari hukum Allah, menolong orang kafir untuk memerangi orang Islam, Mengolok-olok Nabi Muhammad, Menjelek-jelekkan Agama Islam, dan mempelajari ilmu sihir.
Salah satu pendamping pasien, Ibu Nelli Juriah bertanya, “lalu bagaimana hukumnya ustadz jika membagi rata warisan, sedangkan hal tersebut sah secara hukum negara”. Ustadz kemudian menjawab, “tetap lebih tinggi hukum Allah karena Allah langsung menentukan ketetapan pembagian warisan, laki-laki dapat lebih besar kaerena laki-laki tidak lagi wajib dinafkahi orang tuanya jika telah baligh, sementara perempuan tetap wajib dinafkahi selama belum menikah”. Kegiatan pembinaan mustahik pun ditutup dengan hujan pada sore hari. Setelah kajian selesai, pasien dan pendamping pasien makan bersama sambil bercengkerama. Semoga materi yang telah disampaikan oleh Ustadz Muliadi bermanfaat dan menambah pemahaman mustahik tentang keislaman, terutama dari segi akidah.
Leave a Reply