Ada orang yang bersedekah dengan makanan hampir basi, makanan jamuran, atau makanan yang rasanya tidak karu-karuan. Ada juga yang bersedekah dengan pakaian rusak, robek, banyak noda, kumal. Mereka berpikir… “Udah bagus saya kasih…”
Padahal apa yang dilakukan itu amat bodoh dan nyaris tidak bermanfaat, malah bisa jadi justru mencelakakan diri sendiri di akhirat kelak.
“Wahai orang orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (Q.S Al Baqarah 267)
Mengapa kita perlu menyedekahkan sesuatu yang baik dan kita cintai? Berikut ini beberapa alasannya:
- Sedekah yang dikeluarkan akan kembali untuk diri kita sendiri
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri …” (QS. Al Isra : 7)
Kalau kita paham, apa yang kita sedekahkan… itulah yang akan kembali pada diri kita di akhirat kelak. Jadi, bersedekah makanan basi… bisa jadi itulah yang kita nikmati di akhirat kelak. Bersedekah dengan pakaian robek, itulah yang akan kita peroleh di akhirat. Bukankah konyol memberi diri sendiri hal-hal yang buruk?
Jika ingin bersedekah, pilihlah benda terbaik yang paling kita suka dan cintai, berikan pada orang-orang yang membutuhkan. Maka di akhirat kelak kita akan memperoleh kepuasan dan pertolongan dari sedekah yang kita keluarkan tersebut.
- Agar bisa bermanfaat dan membahagiakan hati penerima
Menyedekahkan makanan basi atau pakaian usang bisa jadi tidak akan digunakan oleh orang yang mendapatkannya, Untuk apa memberi sesuatu yang tak bermanfaat orang lain?
Jika kita memberikan sesuatu yang kita cintai, sudahlah pasti penerima akan merasakan betapa berharganya benda tersebut, dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka.” (HR. Ath Thabrani 6/139).
- Sebagai bukti tingginya keimanan pada Allah dan pencapaian pada kebajikan yang sempurna
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Tidak hanya sekadar memberi, seorang yang beriman dan mencintai Allah akan rela mengorbankan harta yang amat dicintainya untuk orang lain yang membutuhkan. Karena ia hanya mengharapkan keridhoan Allah, inilah bisnis jual-beli yang menguntungkan dengan Allah. Sebagaimana yang banyak dicontohkan oleh Sahabat Rasulullah, mereka menyedekahkan kebun yang paling dicintai, menyedekahkan seluruh harta, dan bahkan rela mengorbankan jiwa mereka untuk membela Allah dan Rasul-Nya.
Demikianlah beberapa alasan mengapa kita harus memberi sedekah yang terbaik dari harta yang kita cintai. Semoga menginspirasi kebaikan. (SH)
Leave a Reply