“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
IZI-ers, Rasulullah dan para sahabat banyak yang berprofesi sebagai pedagang. Sembilan dari sepuluh pintu rezeki berasal dari perdagangan. Di masa sekarang jual beli memang sudah dapat dilakukan di mana, baik online maupun offline. Namun pada umumnya tempat berjual beli langsung disebut pasar.
Sebagaimana yang sudah diketahui juga bahwa pasar merupakan salah satu tempat yang disukai oleh setan. Oleh sebab itu kita disunnahkan untuk berdo’a sebelum memasuki pasar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ketika masuk pasar mengucapkan; “LAA ILAAHA ILLA AALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada serikat bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu). Maka Allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, dihapuskan darinya satu juta keburukan, dan Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR Ibnu Majah No 2226)
Mengapa para pebisnis perlu bersedekah bahkan memperbesar jumlah sedekahnya? Simak ulasannya!
- Agar rezeki makin bertambah
Setiap muslim tentunya meyakini bahwa dengan bersedekah harta tidak akan berkurang, tetapi semakin dilipatgandakan oleh Allah.
Dari Abu Mas’ud Al Anshariy radliallahu ‘anhu berkata,: “Adalah Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bila memerintahkan kami bershadaqah, maka seseorang dari kami akan berangkat menuju pasar lalu dia bekerja dengan sungguh-sungguh hingga mendapatkan rezeki satu mud. Adapun hari ini sebagian dari mereka bisa mendapatkan seratus ribu kalinya”. (HR Bukhari No 1327)
- Agar dosa-dosa yang mungkin terjadi pada saat transaksi jual beli bisa terminimalisir
Ketika bertransaksi.
Bisa jadi pedagang tidak sengaja kurang dalam memberikan timbangan, atau bisa pula pembeli menawar dagangan dengan harga yang sadis dan menyebabkan ada pihak-pihak yang terdzalami. Dengan bersedekah, seseorang dapat berharap agar kesalahannya diampuni. Sebab perbuatan baik dapat menghapus perbuatan buruk.
Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).”(QS. Hud 11: Ayat 114)
- Menghilangkan rasa takut miskin dan takut rugi
Masih ada orang yang takut bersedekah karena takut hartanya berkurang. Padahal itu tidak benar. Dengan bersedekah dapat melatih seseorang untuk menghadapi dan menghilangkan rasa takutnya akan jatuh miskin atau rugi. Bahkan dulu shahabiyah Asma’ binti Abu Bakar pernah menyedekahkan harta pemberian suaminya yang tak seberapa. Jadi kalau pebisnis bukankah seharusnya juga lebih berani menyedekahkan hartanya yang melimpah?
Dari Asma’ binti Abu Bakar ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu kecuali apa yang diberikan oleh Zubair kepadaku, apakah aku harus bersedekah dengannya?” Nabi menjawab: “Ya, dan janganlah engkau bakhil, maka Allah akan bakhil kepadamu. (HR Tirmidzi No 1883)
- Menyelamatkan dirinya dari siksa api neraka
Orang yang bakhil tidak peduli akan kehidupannya setelah kehidupan di dunia ini berakhir. Baginya, harta duniawinya itu lebih penting dari apapun. Mata dan hatinya seolah tertutup oleh gemerlap dunia.
Menjadi pebisnis yang gemar bersedekah bisa jadi salah satu cara untuk menyelamatkan dirinya dari siksa neraka dan menjadi jalan untuk menuju surga, tentu saja dengan rahmat Allah.
Dari Adi bin Abu Hatim ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa di antara kalian yang mampu melindungi dirinya dari api neraka meskipun dengan setengah biji kurma, maka hendaklah ia melakukannya.” (HR Muslim No 1687)
Itulah beberapa alasan kenapa menjadi pebisnis tidak boleh melupakan kewajibannya untuk bersedekah dan membantu sesama. Sedekah-sedekah itu bukan untuk Allah, tetapi untuk keselamatan diri sendiri. (SH/RI)
Leave a Reply