Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) DI Yogyakarta peringati Milad ke-2 pada Kamis (22/11). Acara ini bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan digelar di Pendopo yang lokasinya ada di depan Rumah Singgah Pasien IZI DI Yogyakarta.
Tema yang diusung “Semangat Pantang Menyerah”. Harapanya agar para pasien yang tinggal di RSP tetap semangat dan tidak mudah menyerah atas ujian berupa sakit yang dialami. Ada pasien dari tiga rumah singgah pasien yang ada di Yogyakarta, tokoh dan warga masyarakat Wirobrajan, serta donatur IZI Yogyakarta.
Pada pembukaan acara dilakukan pemotongan oleh Kepala Pendayagunaan IZI DI Yogyakarta Taufik Hidayat. Turut didampingi Sakdiyah perwakilan dari pasien yang telah tinggal di RSP IZI Yogyakarta selama 2 tahun sejak awal berdirinya RSP. Ada pula pentas puisi yang dibawakan oleh Mbah Muji, turut memeriahkan agenda peringatan milad. Dimana isi puisi tersebut menceritakan tentang hari-harinya yang harus jauh dari keluarga dan bersabar menjalani pengobatan di Rumah Sakit atas penyakit yang dideritanya. Beliau juga mngucapkan terimakasih kepada RSP IZI DI Yogyakarta dan para donatur yang sudah menyediakan tempat tinggal, makanan, pendampingan dan juga antar jemput berobat ke rumah sakit secara gratis.
“…Terkadang sendiri,
Jauh dari keluarga, tanpa dukungan
Berobat mengantri sendiri,
Ada saatnya kami lelah,
tetapi InsyaAllah kami pasti sembuh…”
“bersama teman-teman RSP IZI DI Yogyakarta kami berjuang untuk hidup dan tetap semangat menjalani hidup ini, terimakasih kepada RSP IZI DI Yogyakarta” Ungkap Mbah Muji.
Ada selipan taujih inspiratif yang disampaikan oleh Ustad Fajriyanto kepada para pasien. Dalam ceramah singkatnya beliau mengatakan bahwa : “Sakit merupakan salah satu ujian yang diberikan oleh Allah kepada hambanya sebagai tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Sesungguhnya ujian sakit yang diberikan kepada manusia adalah tidak melebihi ujian yang diberikan kepada Nabi dan Rasul utusan Allah.”
“Seperti dikisahkan di berbagai kitab dan riwayat, Nabi Ayyub memiliki harta yang sangat banyak. Ia juga memiliki istri saleha dan keturunan yang baik. Nabi Ayyub menghadapi ujian berat, hartanya habis, anak-anaknya meninggal dunia, ternaknya binasa, dan Nabi Ayyub ditinggal sendiri dengan cobaan penyakit berat. Semua anggota badannya terkena penyakit kulit kecuali hati dan lisannya yang senantiasa berzikir kepada Allah. Namun Nabi Ayyub tetap bersabar.” pungkasnya.
IZI Yogyakarta
Leave a Reply