SEMARANG – Perjuangan melawan penyakit tidak selalu mudah, terutama jika harus dilakukan seorang diri. Hal ini dialami oleh Indah (30), seorang pasien autoimun asal Kendal yang kini menjalani perawatan di Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah. Kisahnya menggambarkan perjalanan penuh liku, mulai dari depresi hingga menemukan harapan baru.
Indah divonis menderita autoimun, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, menyebabkan rasa nyeri di banyak sendi, terutama kedua kakinya. Dalam perjalanannya, Indah kerap menghadapi cemoohan dan minimnya dukungan dari keluarga. Upaya pengobatan alternatif yang dianjurkan keluarga, seperti pijat urut dan ruqyah, justru memperburuk kondisinya.
Dengan tekad kuat, Indah memutuskan menjalani pengobatan medis. Namun, langkah ini harus ia tempuh sendirian. “Saya nekat pergi dari rumah tanpa sepengetahuan keluarga. Saya tinggal di kos dan berobat seorang diri dengan segala keterbatasan,” ungkap Indah.
Kesendirian ini membawanya pada titik terendah. Pada 2023, ia sempat mengalami depresi parah hingga mencoba melukai diri. Beruntung, pihak rumah sakit segera menghadirkan psikiater untuk mendampinginya. Sejak itu, perlahan ia mulai pulih secara mental dan melanjutkan pengobatan fisiknya, termasuk empat kali operasi pada lutut kanan serta fisioterapi untuk mengurangi rasa nyeri.
Harapan itu kembali tumbuh setelah ia menemukan RSP IZI Jateng. Di sini, Indah tidak hanya mendapatkan tempat tinggal gratis, tetapi juga teman-teman seperjuangan yang menjadi keluarga baru baginya. “Alhamdulillah, kondisi saya jauh lebih baik. Di rumah singgah, saya tidak lagi merasa sendirian. Beban biaya juga jauh berkurang karena semua sudah dibantu,” tutur Indah penuh syukur.
Tim RSP IZI Jateng yang rutin melakukan kunjungan pasien menyampaikan dukungan dan semangat bagi Indah. Selain bantuan fisik, pendampingan psikologis menjadi prioritas untuk memastikan ia tetap kuat dalam menghadapi perjalanan panjang melawan autoimun.
Kisah Indah menjadi pengingat betapa pentingnya dukungan emosional dan komunitas dalam proses penyembuhan. Semoga semangatnya menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah meski menghadapi cobaan berat.
Leave a Reply