SUMATERA UTARA – Hidup ini tak lepas dari ujian, namun barang siapa bersabar atas ujian yang di berikan, Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang besar dan menghapuskan segala dosa yang telah lalu, insyaallah.
Jailani (42 thn) merupakan warga asal Desa Kp. Padang, Kec. Dolok Masihul, Kab. Serdng Bedagai, Sumatera Utara yang saat ini menderita kanker nasofaring.
Dengan selang di mulutnya ia selalu tersenyum, padahal di balik senyumannya itu ia sedang berjuang keras, menguatkan diri melawan penyakit kanker nasofaring yang menggerogoti tubuhnya sejak awal tahun 2019 lalu.
Kanker telah membuat kehidupannya berubah, Ayah dari dua anak yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang deres sawit ini terpaksa harus berhenti bekerja karena sakit yang dideritanya semakin parah. Bahkan berat badannya sudah turun drastis.
Awalnya ia berobat di Rumah Sakit Daerah Serdang Bedagai. Akan tetapi karena keterbatasan alat, pihak RS setempat menyarankan agar Jailani melakukan pengobatan lebih lanjut di Rumah Sakit Rujukan TIPE A di Kota Medan karena fasilitasnya lebih memadai untuk pengobatan pasien kanker. Dengan semangat dan keyakinan bahwa suaminya akan sembuh, sang istri (Mustikawati) membawanya berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan.
Sampai saat ini Jailani masih menjalani kemoterapi dan menunggu hasil pemulihan sel darahnya agar tercatat normal untuk menjalani pra operasi pengangkatan sel kanker lebih lanjut di RSUP H Adam Malik Medan.
Karena pengobatan yang di jalaninya harus rutin akhirnya Jailani dan istrinya tinggal berpindah-pindah tempat di sekitaran rumah sakit, dengan bermodalkan uang sebesar Rp. 300.000,-. Sebulan lebih ia memperjuangkan hidup untuk tinggal di satu indekos ke indekos lainnya.
“Antara makan dan tidak makan, tidak kami pikirkan lagi. Semua ini kami lakukan demi kesembuhan”, isak tangis sang istri.
Awal bulan Juli 2019, ketika itu Mustikawati bersama Jailani sedang termenung di Masjid karena kebingungan untuk mencari tempat tinggal. “Alhamudlillah Allah memberikan petunjuk berupa informasi tentang Rumah Singgah Pasien untuk Dhuafa, info tersebut saya dapatkan dari jamaah Masjid Nurul Iman Adam Malik. Ini seperti mukjizat dari Allah”, tutur Mustikawati.
Mustikawati bersama suaminya pun tinggal di Rumah Singgah Pasien YBM PLN IZI karena lokasinya sangat dekat dengan rumah sakit tempat dimana Jailani melakukan pengobatan.
“Alhamdulillah kepedulian para donatur berikan banyak manfaat untuk para pasien yang bernasib sama seperti saya ini. Semoga melalui RSP ini suami saya diberikan kesembuhan”, tutup Mustikawati. (Windi/ IZI Sumut/ Editor: Fajri).
Leave a Reply