Anak sekolah dikembalikan belajar di rumah demi menekan persebaran pandemi Covid-19 yang melanda negeri tercinta ini. Dampaknya tentu tidak sedikit. Salah satunya membuat sektor perekonomian masyarakat kecil jatuh.
Hampir setiap rumah tangga kalangan ke bawah merasakan dampak besar dari pandemi ini. Dari yang kehilangan pekerjaan, di PHK akibat perampingan karyawan, maupun pendapatan berkurang dari hasil sebelum pandemi.
Terhitung semenjak Maret 2020 hingga kini, anak-anak di seluruh wilayah menjalani sistem pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring membutuhkan kuota yang banyak karena harus menggunakan internet. Namun beberapa keluarga dari kalangan ekonomi ke bawah merasakan berat untuk membeli kuota demi sekedar belajar anak-anak secara daring.
Hal ini dirasakan betul oleh siswa kelas 4 Sekolah Dasar yang bernama Arkan Dzubyan (9). Ia belajar sehari-hari harus menggunakan internet dalam proses pembelajaran daring.
Berawal dari semua siswa yang di sekolah belajar melalui aplikasi WA dan gurunya mengirimkan tugas melalui aplikasi tersebut mengharuskan Arkan (9) wajib memiliki paket kuota.
Arkan bersekolah di SDN 0604028 Jl. Mega Wati Gg. Damai. Saat ini ayahnya bekerja sebagai ojek daring, dan ibunya sebagai ibu rumah tangga .
Warga berdomisili di Jl. Menteng Raya Gg. Pancasila No. 377 H itu merasakan beratnya membeli kuota. Sedang kebutuhan sehari-hari saja mereka merasa kesulitan memenuhinya.
Melihat kondisi tersebut, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatera Utara melakukan Penyaluran Layanan Mustahik kepada Adik Arkan Dzubyan (9) yang masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikannya, terutama belajar dengan sistem jarak jauh. Ia mendapatkan paket kuota belajar dari Inisiatif Zakat Indonesia
“Terima kasih kepada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sumatera Utara yang telah membantu dalam biaya pendidikan anak kami, Arkan. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih,” ucap ayah Arkan kepada tim IZI Sumatera Utara.
Semoga wabah ini cepat berlalu dan mengembalikan semuanya ke keadaan semula. Semoga anak sekolah di Indonesia tetap semangat belajar meskipun harus melaluinya dengan sistem jarak jauh.
Leave a Reply