Tidak ada rezeki yang lebih baik kecuali memiliki anak yang soleh dan solehat. Pahalanya akan terus mengalir dan menjadi pemulih nama kedua orangtua. Amel adalah salah satu bintang di Kurban kali ini, karena tiada dendam di hatinya.
Bertemu Amel (12) merupakan satu dari kebahagiaan di Hari Raya Iduladha. Penghuni Rumah Tahfiz Siti Mutiah, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Makassar ini tengah menghabiskan hafalan Qur’an Juz ke-30.
Bukan tanpa sebab Tim Kurban Inisiatif Zakat Indonesia menasbihkannya sebagai “Bintang di Hari Kurban” tahun ini. Kisah hidupnya di usia yang masih sangat muda menjadikan Amel sumber inspirasi IZI.
Ketika Amel masih dalam gendongan, kedua orangtuanya pergi merantau dan tak pernah kembali lagi. Ia ditinggal sendiri hidup tanpa kasih sayang ayah dan ibunya, sehingga neneknya menjadi pengasuh utama bagi gadis tersebut.
Hingga kemudian Amel mencapai usia 12 tahun, sang nenek meninggal dunia. Gadis itu kini tinggal di sebuah rumah tahfiz bersama kawan-kawan sejawatnya. Dari sana muncul sebuah keinginan dirinya untuk menjadi penghafal Alquran.
Tekadnya menjadi penghafal Alquran menjadi pelipur lara di tengah kesedihan yang menimpanya. Tim Kurban IZI ikut berduka dengan kehilangan Amel atas satu-satunya sandaran hidup, neneknya.
Muhammad Ardhani selaku Ketua Kurban IZI menyalurkan Abon olahan langsung kepada Amel. Atas kisahnya, Ardhani memberi tanggapan dan harapan, “Semoga kurban para donatur dapat memberi Amel energi dan semangat menghafal Alquran. Sehingga demikian, dapat menjadi jalannya memberi kebaikan bagi kedua orangtua dan neneknya di dunia maupun akhirat.”
Alhamdulillah, memasuki Hari Tasyrik ke-3 ini atau tepatnya pada senin, 13 Dzulhijjah 1441 H, IZI telah memproses bagian terbaik daging sapi, amanah dari ribuan pequrban untuk diolah menjadi “Abon Kita Qurban IZI”. Hal ini bertujuan agar amanah cepat tersampaikan secara tuntas dan berkualitas demi memuliakan para dhuafa. (ED)
Leave a Reply