Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”(HR. Bukhari)
Jika dilihat sepintas, tentu saja berjihad di jalan Allah merupakan amalan yang paling besar pahalanya, bayangkan saja… nyawa kita menjadi taruhannya, sewaktu-waktu kita bisa terbunuh di medan perang. Akan tetapi ternyata anggapan seperti ini keliru, pahala jihad fii sabilillah justru terkalahkan dengan pahala merawat orangtua yang sudah sepuh. Simak hadits berikut:
“Dari Abu Hurairoh radiyallaahu ‘anhu berkata: Ada seorang laki-laki menghadap kepada Rasulullah Shalalahu ‘alaihi wassalam lalu ia berkata : Saya berjanji kepada engkau, wahai Rasulullah untuk berhijrah dan berjuang agar mendapatkan pahala dari Allah. Beliau bersabda: Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup? Laki-laki itu menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda pula: Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu dan dampingilah keduanya dengan baik.” (H.R. Muslim)
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat orangtua:
- Mengirimkan uang bulanan
Bagi yang sudah memiliki penghasilan, salah satu cara berbakti kepada orangtua adalah dengan mengirimkan uang bulanan kepada orangtuanya, terlebih jika orangtuanya sudah berada di usia lanjut dan tidak memiliki penghasilan tetap sendiri. Sebagian orangtua mungkin akan menolak dan merasa tidak terlalu mengharapkan atau membutuhkan uang tersebut. Jika demikian bisa diakali dengan memberikan dalam bentuk barang yang mereka butuhkan.
Yang terpenting, jangan pernah menutup mata dan bersikap egois. Ketika melihat orangtua membutuhkan, maka bantulah semampunya.
- Mengajaknya bicara dan mendengar ceritanya
Ketika orangtua kita masih hidup, manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya dengan berbakti kepada mereka. Ciptakan kehangatan dengan mendengarkan cerita-cerita atau keluh kesah mereka. Terkadang orangtua hanya membutuhkan untuk berbicara, tidak hanya suplai materi saja. Jika kondisinya kita jauh dari orangtua, bisa dilakukan dengan menelepon mereka secara berkala.
- Memijat tubuhnya
Orangtua pasti akan senantiasa mengupayakan yang terbaik untuk anaknya. Tak jarang mereka membiarkan diri mereka kekurangan asalkan anaknya berkecukupan. Orangtua mengabaikan rasa lelah mereka agar melihat anak-anaknya tersenyum.
Sesekali, luangkan waktumu untuk membantu orangtua melepas lelahnya dengan memberikan pijatan-pijatan kecil. Apalagi jika tahu bahwa orangtua memiliki pekerjaan yang berat. Bukan malah cuek seolah tidak melihat orangtua kita sedang kelelahan.
- Sabar terhadap perilakunya
Biasanya, orang yang sudah berada di usia lanjut akan lebih sensitif, keras kepala dan kekanak-kanakan sebagaimana balita. Memang dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapi hal ini.
Jika merasa letih, coba ingat lagi bahwa dulu kita juga pernah berbuat seperti mereka ketika masih balita bahkan mungkin sampai dewasa. Jika orangtua kita pun dapat bersabar menghadapi segala perilau buruk kita, maka kita juga pasti bisa sabar menghadapi perilaku orangtua yang sudah lanjut usia.
Jangan pernah sia-siakan orangtua kita. Rawat mereka selagi masih Allah berikan kesempatan. Jangan sampai menyesal karena Allahmencabut kesempatan yang pernah diberikan hanya karena kita enggan direpotkan dengan keberadaan orangtua kita. (SH/RI)
Leave a Reply