Tetap Peduli Kepada Tunanetra Hadapi Corona, YBM PLN dan IZI Jateng Sambangi Klaten

KLATEN, IZI – Kepedulian YBM PLN UP3 Klaten dan Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Jawa Tengah tetap konsisten bagi para tunanetra menjalani kehidupannya akibat dampak merebaknya Covid-19. Terutama hilangnya pendapatan para tukang pijat tunanetra.

• 

YBM PLN UP3 Klaten dan Kantor Perwakilan IZI Jawa Tengah menyalurkan bantuan sembako para tunanetra berprofesi tukang pijat di kabupaten Klaten, pada Rabu (08/04) kemarin. Aksi penyaluran sama seperti sebelumnya dengan menggandeng ITMI (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia) agar paket sembako tersalurkan secara efektif.

Perwakilan YBM PT PLN UP3 Klaten, Margono berharap dengan bantuan yang disalurkan kali ini dapat meringankan beban para tunanetra yang tergabung di dalam ikatan ITMI Klaten menghadapi dampak Covid-19.

“Bantuan ini dari zakat karyawan PT PLN (Persero) UP3 Klaten,  semoga bisa bermanfaat dan meringankan beban dengan adanya wabah virus Corona ini dan semoga Allah SWT segera mengembalikan keadaan ini seperti semula,” doa Margono.

Di lain pihak, Perwakilan IZI Jateng, Ahmad sama-sama berharap akan bantuan sembako tersebut meringankan beban para tukang pijat tunanetra yang membutuhkan, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya selama masa pandemi ini berlangsung.

Pandemi yang terus meluas mengakibatkan pendapatan di berbagai sektor menurun. Tidak terkecuali pada sektor informal, seperti tukang pijat tunanetra.

Ketua ITMI Kab. Klaten, Jumino mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PLN dan IZI atas perhatiannya kepada kelompok tunanetra yang tinggal di Kabupaten Klaten.  

“Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi para anggota, serta keberkahan yang berlimpah bagi seluruh karyawan PLN dan IZI. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin,” ungkap Jumino.

Novianto selaku penyedia jasa pijat di daerah kabupaten Klaten menyampaikan bahwa semenjak terjadinya wabah covid  pelanggannya enggan untuk melakukan pijat dengan alasan physical distancing.

“Semenjak wabah corona, sudah 14 hari saya menganggur dan belum bisa memberikan nafkah untuk keluarga,” keluh dan tutup Novianto kepada Tim IZI. (IZI Jateng/ED)