“Anak itu harus dididik keras, kalau tidak… mereka akan membantah dan berani membangkang!”
Adakah orangtua yang sepakat dengan pemikiran seperti itu? Ada orangtua yang menggunakan kayu atau gantungan baju untuk memukuli anaknya agar mau makan, mencubit anaknya agar mau berangkat sekolah, astaghfirullahal’adzim… sungguh tidak ada kelembutan dalam sikap orangtua yang seperti ini.
Nyatanya, dalam Islam kita diajarkan untuk mendidik anak dengan kelembutan, bukan kekerasan. Bahkan tak hanya mendidik anak, dalam berdakwah pada orang dewasa pun… kita diminta untuk berlaku lemah lembut.
Mengapa orangtua perlu belajar mendidik anak dengan kelembutan?
- Allah cinta kelembutan
“Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal”(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, 6024)
Jika Allah cinta kelembutan, mengapa kita berlaku kasar pada anak-anak kita yang merupakan titipan Allah pada kita? Tidak takutkah kita bahwa anak-anak kita kelak di akhirat bersaksi untuk menjatuhkan kita ke neraka Allah karena kasarnya perangai kita pada mereka?
- Orang yang bersikap keras sama dengan terhalang dari kebaikan
“Muslim (2592) meriwayatkan dari Jarir bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Barangsiapa yang terhalangi dari kelembutan, maka dia akan terhalangi dari kebaikan.’”
Seorang yang bersikap keras bisa saja kelihatan tegas dan hebat, akan tetapi sangat mungkin ia terhalang dari banyak kebaikan yang tak disadarinya.
- Tercabutnya kelembutan sama dengan merusak pendidikan anak
“Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata, ‘Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya kelembutan, tidaklah berada pada sesuatu kecuali pasti menghiasinya, dan tidaklah kelembutan diambil dari sesuatu, pasti merusaknya.’” (HR. Muslim)
Ketika orangtua tak mampu berlaku lemah lembut pada anak-anaknya di masa mereka kecil, tak heran ketika anak-anak itu tumbuh dewasa… mereka pun akan bersikap kasar pada orangtuanya. Naudzubillah min dzalik.
Maka hendaknya kita berdoa pada Allah agar dikaruniakan hati yang mampu berkasih sayang dan penuh kelembutan.
“Dan (hamba-hamba Ar Rahman adalah) mereka yang mengatakan:”Ya Tuhan kami! Anugerahkan kepada kami, istri-istri dan keturunan kami yang akan menjadi penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin untuk orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqaan 25:74) (SH)
Leave a Reply