Di usianya yang ke-60 tahun, Slamet harus beristirahat total. Bukan karena fisiknya yang kian tua, tetapi disebabkan tumor yang menyerang bagian lehernya. Pada bagian leher sebelah kirinya membengkak.
Benjolan di lehernya itu diderita Slamet kurang lebih 4 bulan lamanya. Tak diketahui pasti apa penyebab timbulnya sel tumor itu.
Sehari-hari Slamet bekerja sebagai pedagang Es Serut dari satu pasar ke pasar yang lain. Jenis pasar yang didatangi Slamet adalah Pasar Kalangan atau Pasar Pekan (seminggu sekali). Daerah yang menjadi tujuan Slamet adalah desa-desa di kabupaten Bengkulu Tengah, sedangkan kediamannya berada di RT. 13, kelurahan Sawah Lebar, Kota Bengkulu.
20 tahun lamanya Slamet menjalani aktivitasnya tersebut dengan berbekal sepeda motor. Namun sejak menderita sakit di bagian leher, tak ada lagi deru suara motor membawa es serut bagi penikmatnya.
Jangankan berjualan, untuk ke kamar mandi saja Slamet harus dipapah. Selain itu berat badanya juga menurun hingga 10 kg. Hal ini mungkin diakibatkan karena pak Slamet susah menelan makanan.
“Dari dulu badan saya memang gak besar mas, tapi kencang dan berisi. Sekarang nyusut 10 kg mas. Masalahnya saya susah kalo nelan makanan” ucap Slamet dengan perlahan sambil menahan sakit.
Upaya pengobatan telah dilakukan Slamet meski belum memberikan progres. Beberapa minggu yang lalu, Slamet sempat menjalani operasi pengambilan sampel untuk mendapatkan tindakan yang tepat. Namun sampai saat ini hasilnya belum keluar dan belum pasti kapan keluarnya.
Sembari menunggu hasil uji laboratorium keluar, Slamet mengkonsumsi obat herbal yang dikirim dari Kalimantan oleh anaknya.
“saya kepingin sembuh mas. Saya gak mau hanya menunggu,” kata pak Slamet.
Pak Slamet memiliki 3 anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan. Yang laki-laki merantau dan yang perempuan tinggal di Bengkulu.
Siang itu tim IZI Bengkulu menyalurkan bantuan kepada Slamet melalui program LAPORS. Program ini di peruntukkan bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan kesehatan mustahik.
Slamet dan keluarga mengucapkan beberapa patah kata bagi IZI, “terima kasih sudah dibantu mas, sampai repot-repot diantar lagi,” kata pak Slamet yang agak susah berbicara.
Semoga pak Slamet segera diberi kesembuhan dan kita semua tetap dalam kesehatan.
Leave a Reply