Sejak ditandatangani nota kesepakatan antar kedua belah pihak oleh Majelis Taklim Telkomsel (MTT) dengan LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia pada bulan April 2018 dalam mendukung program Rumah Singgah Pasien IZI yang berlokasi di Jalan Aren no 9, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat hingga kini sudah berjalan.
Bagi Wawan Budi Setiawan selaku Ketua Umum MTT mengungkap alasan utama pihaknya mendukung Program RSP IZI sebagai bentuk penjagaan pada keberlangsungan kehidupan para Pasien Dhuafa.
Adapun sebagai bentuk kepedulian Majelis Taklim Telkomsel kepada RSP IZI yang sengaja memilih di lokasi strategis dekat dengan dua Rumah Sakit Besar milik Negara dan Bandar Udara Soekarno Hatta dengan memberi bantuan Operasional selama satu tahun terhitung sejak bulan April 2018 hingga April 2019 mendatang. Setiap bulannya pihak MTT turut memberi dukungan berupa dana sebesar Rp 30.000.000,- meliputi Operasional Bulanan, Sewa Rumah RSP, Biaya Listrik, Internet, Telepon dan Operasional SDM.
Sementara berdasarkan laporan penerima manfaat bulan Mei 2018 daripada pasien dhuafa yang singgah di RSP IZI Slipi sebanyak 33 orang yang terdiri dari 16 pasien dan 17 pendamping. Dari jenis kelamin terdiri antara 17 Laki-laki dan 16 Perempuan yang kesemuanya didominasi oleh kalangan Dewasa sebanyak 28 orang, diikuti 2 orang Remaja dan Anak serta 1 Balita. Mengenai latar belakang pendidikan daripada penerima manfaat mayoritas merupakan lulusan Sekolah Dasar sebanyak 17 orang, disusul 14 lulusan SMA, dan 2 yang belum sekolah.
Sebagai Rumah Singgah bertaraf nasional hingga bulan Mei lalu IZI menampung pasien dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya 4 orang berasal dari Provinsi Banten, 3 warga Jawa Barat, 2 orang masing-masing berasal dari Jawa Tengah dan Kalimantan Barat serta 1 orang yang masing-masingnya berasal dari Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh, Batam, Maluku dan Batam. Berdasar jenis Pekerjaannya, mereka para Musahik mayoritas berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (12 Orang), 5 orang masing-masingnya sebagai Petani dan Tidak Bekerja, 4 Wiraswasta, 3 Karyawan Swasta dan 2 orang yang masing-masingnya sebagai Pelajar maupun Buruh.
Oleh karenanya hadirnya RSP bagi Sutiroh (50) sebagai solusi bagi kaum Dhuafa. Dirinya yang dulu pernah alami penyakit Kanker Rahim selama bertahun-tahun, kini kondisinya membaik berkat stimulus positif yang diberikan oleh para Petugas RSP. Selain pelayanan yang ramah, juga bagi Sutiroh para pasien diajak untuk selalu bersyukur melalui berbagai acara keislaman yang telah disuguhkan oleh RSP.
Leave a Reply