Makassar (21/3/25) – Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan oleh santri-santri Rumah Tahfidz Yatim Duafa IZI Sulawesi Selatan. Tahun ini, empat santri terpilih menunjukkan kepedulian mereka terhadap masyarakat dengan menjadi bagian dari panitia Ramadan bidang keagamaan di Masjid Nahdhatul Ummah. Keempat santri tersebut adalah Ananda Elfaraby Achamad, Muhammad Resky, Nur Iqram A, dan Muhammad Aeza. Mereka aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari menjadi bilal shalat Tarawih, mempersiapkan hidangan buka puasa, hingga menjadi moderator ceramah Tarawih.

Tidak hanya berkontribusi di masjid, salah satu santri, Ananda Reski Ramadani, berhasil menyelesaikan dan mentasmi’kan hafalan Juz 2-nya di bulan Ramadan ini. Prestasi ini menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja kerasnya dalam menghafal Al-Qur’an. Reski mengungkapkan kebahagiaannya, “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa menyelesaikan hafalan Juz 2 di bulan Ramadan. Ini adalah hadiah terindah bagi saya, dan saya bertekad untuk terus meningkatkan hafalan saya ke juz-juz berikutnya.” Ucap Reski.
Fasilitator Rumah Tahfidz, Ustadz Muhammad Kurniawan, turut memberikan apresiasi atas pencapaian dan kontribusi para santri. “Kami sangat bangga melihat semangat dan dedikasi mereka. Tidak hanya fokus pada hafalan, mereka juga turun langsung ke masyarakat untuk berbagi ilmu dan kebaikan. Ini adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter yang kami terapkan di Rumah Tahfidz,” ujar Kurniawan.

Ananda Elfaraby Achamad, salah satu santri yang menjadi panitia Ramadan, membagikan pengalamannya. “Menjadi bagian dari panitia Ramadan di masjid adalah pengalaman berharga. Saya bisa belajar banyak tentang tanggung jawab dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang telah saya pelajari di Rumah Tahfidz,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Program Rumah Tahfidz Yatim Duafa IZI Sulsel tidak hanya bertujuan untuk mencetak penghafal Al-Qur’an, tetapi juga membentuk generasi yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para santri tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga menjadi dai-dai muda yang mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat. Semoga kontribusi dan prestasi para santri ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan berbuat kebaikan, khususnya di bulan suci Ramadan. Dengan semangat Ramadan, mereka membuktikan bahwa pendidikan Al-Qur’an tidak hanya tentang menghafal, tetapi juga tentang mengamalkan dan berbagi kebaikan kepada sesama.
Leave a Reply