Sahabat IZI, pernah mendengar istilah intermittent fasting atau puasa intermiten? Pola makan ini belakangan semakin populer karena dianggap praktis sekaligus menyehatkan. Pada dasarnya, puasa intermiten bukan soal jenis makanan yang dimakan, melainkan soal kapan seseorang makan. Jadi, tubuh diberi jeda waktu tertentu tanpa asupan kalori, mirip dengan puasa yang kita kenal, hanya saja jadwalnya lebih fleksibel.
Manfaat Puasa Intermiten
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa puasa intermiten memberi banyak manfaat bagi tubuh, di antaranya:
- Menurunkan berat badan secara alami
Dengan membatasi waktu makan, tubuh akan lebih mudah membakar cadangan lemak sebagai energi. - Mengatur kadar gula darah
Saat berpuasa, kadar insulin bisa lebih stabil sehingga baik untuk mencegah risiko diabetes tipe 2. - Meningkatkan kesehatan jantung
Puasa intermiten berpengaruh positif pada tekanan darah, kadar kolesterol, dan peradangan, yang semuanya berkaitan dengan kesehatan jantung. - Mendukung fungsi otak
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat merangsang pertumbuhan sel saraf baru dan melindungi otak dari penuaan dini. - Membantu detoks alami
Ketika tubuh tidak menerima makanan, tubuh memiliki kesempatan lebih besar untuk memperbaiki sel-sel yang rusak (autophagy).
Cara Melakukan Puasa Intermiten
Sahabat IZI tidak perlu bingung, ada beberapa pola yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:
- Metode 16/8: hanya makan dalam jendela 8 jam (misalnya pukul 12.00–20.00) dan berpuasa 16 jam.
- Metode 5:2: makan normal selama 5 hari, lalu 2 hari berikutnya mengurangi asupan kalori (sekitar 500–600 kalori).
- Puasa selang-seling: sehari makan normal, keesokan harinya puasa penuh atau sangat rendah kalori.
Tips Menjalani Puasa Intermiten
Agar lebih nyaman dan efektif, berikut beberapa tips yang bisa Sahabat IZI coba:
- Mulailah secara bertahap, jangan langsung memaksakan diri.
- Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
- Saat waktu makan tiba, pilih makanan bergizi seimbang, bukan makanan cepat saji atau terlalu manis.
- Dengarkan tubuh. Jika merasa lemas berlebihan atau pusing, sebaiknya hentikan dulu dan konsultasikan dengan tenaga medis.
- Konsistensi lebih penting daripada terlalu ketat di awal.
Jadi, Sahabat IZI, puasa intermiten bisa menjadi salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus menata pola hidup lebih teratur. Namun, penting diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi kesehatan berbeda, sehingga sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
[Ayu L Mukhlis]
Sumber : Healthline.com | Mdpi.com | Mayoclinic.org
Leave a Reply