Azizah adalah bayi mungil yang baru berusia 10 bulan. Penampakan fisik Azizah mungkin tidak seperti bayi lain yang sedang dalam tahap menggemaskan. Azizah memiliki ukuran kepala besar bak sedang menggunakan helm. Azizah terdiagnosa dokter menderita Hydrocephalus.
Akibat banyaknya cairan yang mengisi tempurung kepalanya, Azizah nyaris tidak dapat bergerak sama sekali akibat kepalanya membesar tak normal. Hanya kelopak mata Azizah yang aktif bergerak. Hal tersebut terjadi lantaran diagnosa dokter menyatakan bahwa cairan yang berada di kepala Azizah nyaris menutupi 90% otaknya dan menekan beberapa bagian otak yang bertugas untuk menggerakkan tubuhnya.
Dokter menyatakan Azizah sedikit lagi akan mengalami kelumpuhan masif. Hati ibu mana yang tidak tersayat mendengar vonis tersebut.
Jika Azizah kecil menangis, Dewi pun hanya bisa ikut menangis. Azizah merupakan anak ke-4 dari empat bersaudara. Kakak-kakaknya tumbuh normal dan sehat, tidak seperti dirinya yang harus memiliki kelainan.
Azizah terdiagnosa mengidap Hydrocephalus sejak berusia tiga bulan. Tapi, karena kurangnya informasi serta permasalahan biaya, pasalnya ayah Azizah hanya bekerja serabutan dan ibunya hanya mengurus rumah tangga. Akhirnya, Azizah baru ditangani secara serius pada usia 7 bulan. Keterlambatan penanganan itulah yang membuat kondisi Azizah semakin memprihatinkan.
Azizah yang dijaga oleh Ibu dan Tantenya selama menjalani pengobatan, berasal dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Awalnya Dewi sudah memprediksi perihal rujukan ke rumah sakit Makassar lantaran beberapa sarana dan prasarana yang tidak dimiliki rumah sakit tersebut. Bekkat dorongan Ema, sang Tante, akhirnya Azizah dibawa berobat oleh Dewi ke Kota Makassar.
Beruntung selama menjalani pengobatan, Azizah dipertemukan dengan Rumah Singgah Pasien IZI-YBM PLN. Dewi dan Ema merasa sangat beruntung dengan semua kemudahan yang Allah berikan untuk pengobatan Azizah.
Tubuh mungil Azizah kini harus bersiap menjalani operasi penyedotan cairan dari dalam tempurung kepalanya agar ia tidak menjadi lumpuh dan bisa bertumbuh seperti anak lucu lainnya. Rasa terima kasih juga tampak dari senyum tipis yang Azizah berikan tatkala Ibu dan tantenya bercerita tentang kisahnya.
Mari kita kirimkan doa terbaik kita untuk Azizah agar senantiasa dimudahkan serta dikuatkan dalam menghadapi pengobatannya, yang tentu saja tidak mudah. (TriNovini/DH)
Leave a Reply