Truk pengangkut ekskavator bergerak dari Desa Kayangan melewati Jalan Lengkukun, lalu berhenti di sebuah bangunan beratap sungsang.
Bangunan itu adalah Masjid legendaris milik Desa Dangiang, bernama Masjid Al Muhajirin.
Ekskavator dibawa prajurit TNI. Alat berat itu difungsikan untuk merubuhkan bangunan masjid hingga rata dengan tanah. Hal ini berkaitan dengan struktur masjid yang rusak berat akibat gempa berkekuatan magnitudo 7.
Setengah bagian kubah terperosok jatuh ke ruang utama sholat. Batu-batu besar seukuran batu kali berserakan di sekitar Al Muhajirin. Warga pun sepakat untuk membuat struktur baru bangunan masjid, yang berbeda dengan sebelumnya.
Sebagaimana rencana warga desa, TNI membantu mengirimkan alat berat, berupa ekskavator untuk membersihkan struktur lama bangunan Al Muhajirin.
Sebagai informasi tambahan, ekskavator yang digunakan adalah alat yang disewa TNI, dan telah kadaluarsa masa kontraknya.
Semenjak akhir Agustus pada (28/08) bangunan lama masjid telah rata dengan tanah. Sama sekali. Yang tersisa hanyalah tanah lapang. Untuk aktivitas sholat Jum’at, warga memanfaatkan lahan di samping bekas fondasi masjid dengan mendirikan tenda pleton.
Dikonfirmasi oleh Muhammad Yunus, Inisiatif Zakat Indonesia akan membangun Musholla Inisiatif di sana. Desain bangunannya semi permanen, dan direncanakan mengganti tenda pleton yang biasa dimanfaatkan.
Selain itu, warga dan organisasi PERSIS (Persatuan Islam) juga akan ikut ambil bagian dalam pembangunan ini. Mereka sudah mempersiapkan bahan-bahan tambahan dan sumber daya manusia untuk merealisasikannya.
Warga menginginkan musholla inisiatif tersebut mampu menampung jamaah dua dusun : Timur Tengah dan Dangiang Timur. Maka dari itu, penambahan desain dirasa sangat penting.
Alhamdulillah, seluruh elemen masyarakat dan seluruh lembaga yang berperan menyetujui usulan yang disampaikan. Dalam jangka waktu dekat, musholla akan terealisasi.
Sebelum pulang dari kegiatan Shalat Jum’at kala itu, tim IZI sekali lagi menapakkan kaki di bekas fondasi Masjid Al Muhajirin. Dari tempat kami berdiri tampak hamparan Laut Bali. Begitu strategis dan indah.
Fondasi ini akan kembali dimanfaatkan warga desa Dangiang. Seorang donatur asal Jepang berencana menyumbang dana untuk kembali menghadirkan Al Muhajirin di tengah-tengah desa. Salah satu nikmat yang besar atas karunia Allah SWT.
Sementara proses pembangunan masjid sedang dipersiapkan, IZI akan mengisi waktu tersebut menciptakan kenyamanan warga dalam beribadah dengan membangun musholla inisiatif.
Penulis: Dzul Ikhsan
Editor: Ricky IZI Pusat
Leave a Reply