Di perbatasan antara dusun Timur Tengah dan Dangiang Timur, bergerilya Relawan Rumah Inisiatif IZI membangun Hunian Sementara baru.
Kayu-kayu di pahat satu per satu, kemudian dipaku hingga menjadi penyangga bangunan. Sore itu, ketiga relawan lokal semangat membantu tetangganya.
Penerima manfaat hunian sementara IZI adalah seorang kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muttaqien. Nama lengkap beliau Ahmad Rifai.
Ketika tim IZI berbicara dengan Rifai dan Nuri sang istri, mereka tampak terpelajar. Aksen Lombok pada lidah mereka tak mengurangi kemampuannya berkisah. Sebuah cerita tentang malam gempa utama itu terjadi.
Semua bencana dalam skala apa pun tetap mengerikan. Rifai dan Nuri sempat kehilangan anak pertama mereka. Kala gempa berkekuatan magnitudo 7 itu terjadi, seluruh bahan bangunan rumah menutupi tubuh Farid Choiri Rahman.
Kedua orang tua Farid dan kakeknya berusaha mencari tubuh mungil Farid kecil dari balik reruntuhan. Malam gelap menghalangi pandangan. Sehingga selama 30 menit lamanya, pencaharian anak pertama mereka terasa nihil.
“Kakek dan ayahnya ini sudah pasrah karena tidak kunjung menemukan anak ini,” ucap Nuri.
Tidak demikian wanita itu; bermodalkan senter dari telepon selular Rifai, ia terus mencari.
“Saat itu, Farid memakai baju berwarna hijau terang. Saya bisa langsung mengenalnya begitu melihat di balik reruntuhan,” kisahnya lancar.
Hanya saja, anak berusia 4 tahun 8 bulan itu tak lagi bernapas. Tubuh mungilnya dingin, namun sang ibu tak kenal putus asa. Diberikannya napas buatan. Hingga tiga kali tiupan, Farid batuk-batuk.
Anak itu kembali bernyawa. Hingga pagi hari menjelang, tampak kaki kanannya bengkak tak karuan.
Rifai dan Nuri tahu kalau Farid mengalami patah tulang. Sang ayah yang memiliki wawasan baik tentang pertolongan pertama itu membidai kaki anaknya sendiri. Baru, 10 hari kemudian, anak pertamanya itu di rujuk ke Labuhan Carik untuk pemindaian (rontgen).
Sebuah pen panjang terpasang di kaki kanan Farid sampai sekarang. Saat ia berdiri dan berjalan di hadapan kami, langkahnya masih kaku. Pertanda masih dalam tahap penyembuhan.
Diperkirakan hunian sementara akan selesai dalam 4-5 hari ini. Semoga donasi orang-orang baik ke IZI dapat membantu Ahmad Rifai beserta keluarga, juga warga Lombok lainnya.
Penulis: Dzul Ikhsan
Editor: Ricky IZI Pusat
Leave a Reply