Manusia hidup pastilah di uji, karena memang dunia ini adalah tempat ujian. Nabi sekalipun Allah berikan ujian karena memang tidak ada kehidupan yang lepas dari ujian. Tujuan Allah memberikan ujian kepada hambaNya ialah untuk meningkatkan kualitas kehidupan, menambah pahala hambaNya, dan mempercepat hambaNya menuju surga jika ia taat dan bersabar atas ujian yang dihadapinya.
Berbahagialah jika kita diuji karena Allah Mahatahu hanya kita yang mampu menghadapinya bukan orang lain. Karena ujian hanya akan diberikan Allah sesuai kadar kemampuan manusia, seperti dalam firman-Nya :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….” (QS. Al Baqarah : 286)
Setiap ada ujian yang sulit pasti ada solusi yang mudah, seperti dalam firman-Nya :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
Allah tidak pernah ingin membuat hambaNya susah justu Allah menginginkan kemudahan. Ketika Allah memberikan ujian pasti ada kemudahan dan anugerah dibalik ujian tersebut, Allah tahu hanya kita yang mampu. Jadi jangan bersedih atas ujian, karena kitalah orang terpilih dan yang Allah ingin limpahkan anugerah setelah kita lulus dari ujianNya. Orang yang faham kaidah ini ia akan bersyukur dan berbahagia atas ujian yang dihadapinya.
Terkadang masalah tidak kunjung selesai karena kita tidak mau belajar dan mengambil ibrah dari kisah yang telah Allah abadikan dalam Al Qur’an. Rumus persoalan dalam Al Quran ada tiga tingkatan yaitu ringan, menengah dan berat . Sebenarnya, Allah memberikan ujian pada manusia di zaman ini juga Allah berikan ujian yang sama kepada orang-orang yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an. Seperti Nabi Yunus yang terperangkap dalam ganasnya ikan paus, Nabi Yusuf yang diuji oleh kakak-kakaknya kemudian diuji syahwatnya, lalu Qarun dengan ketamakan harta dan Fir’aun dengan kesombongan dan kegilaannya pada kekuasaan dan masih banyak lagi ibrah yang bisa kita ambil dari permasalahan orang-orang dalam Al Qur’an.
Seperti masalah rumah tangga, dari masalah komunikasi sampai masalah paling besar Allah telah sebutkan dalam Al Quran hanya saja yang menjadikan masalah tersebut tidak kunjung selesai karena kita tidak mempelajari persoalannya dan tidak mau mencari jawabannya dalam Al Qur’an. (Ayu Lestari)
Sumber : dari berbagai sumber
Leave a Reply