Abdurrahman bin ‘Auf radhiallahu ‘anhu menceritakan_“Pada perang Badar, saya berada di tengah-tengah barisan para Mujahidin. Ketika saya menoleh, ternyata disebelah kiri dan kanan saya ada dua orang anak muda belia. Seolah-olah saya tidak bisa menjamin mereka akan selamat di posisi itu.”_
Kedua pemuda belia itu adalah Muadz bin Amr bin Jamuh dan Muawwidz bin ‘Afra radhiallahu ‘anhu. Abdurrahman bin ‘Auf radhiallahu ‘anhu sangat heran melihat keberadaan kedua anak muda belia itu di dalam sebuah peperangan yang sangat berbahaya seperti perang Badar. Abdurrahman merasa khawatir mereka tidak akan mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang-orang di sekitar mereka berdua, karena usia keduanya yang masih sangat muda.
Kemudian, Abdurrahman bin ‘Auf melanjutkan kisahnya dengan penuh takjub: _“Tiba-tiba salah seorang dari kedua pemuda ini bebrisik kepada saya, ‘Wahai Paman, manakah yang bernama Abu Jahal?’ “_
Pemuda yang mengatakan hal ini adalah Muadz bin Amr bin Jamuh radhiallahu ‘anhu, dia berasal dari kalangan Anshar, dan dirinya belum pernah melihat Abu Jahal seblumnya. Pertanyaan mengenai komandan pasukan kaum musyrikin, sang lalim yang kejam di kota Makkah dan “Fir’aun umat ini”, menarik perhatian Abdurrahman bin ‘Auf radhiallahu ‘anhu. Lalu dia pun bertanya kepada anak muda tadi, _“Wahai anak saudaraku, apa yang ingin kamu lakukan terhadanya?”_
Muadz bin Amr bin Jamuh berkata: _“Saya mendapat berita bahwa ia adalah orang yang pernah mencaci maki Rasulullah Sallahu ‘alaihi wasallam. Demi Allah yang jiwa saya dalam genggaman-Nya! Jika saya melihatnya, mata saya tidak akan berkedip memandang matanya hingga salah seorang di antara kami terlebih dahulu tewas (gugur).”_
Mendengar jawaban Muadz, Abdurrahman bin ‘Auf tidak habis pikir dan takjub. Abdurrahman bin ‘Auf menuturkan _“Seorang pemuda belia yang lain (Muawwadz bin Afra) menghentak saya dan mengatakan hal yang serupa.” Lalu Abdurrahman bin ‘Auf melanjutkan kisahnya “tiba-tiba saya melihat Abu Jahal berjalan di tengah-tengah kerumunan orang. Saya berkata, ‘Tidakkah kalian melihat orang itu? Ia adalah orang yang baru saja kalian tanyakan kepadaku.”_
Kemudian, kedua orang pemuda pemberani tersebut langsung menghampiri Abu Jahal dan membunuhnya dengan pedang mereka. Lalu dikabarkan bahwa mereka langsung melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan memberikam bukti, yaitu kedua pedang mereka yang berlumuran darah. (HR. Bukhori)
Sumber : Buku Jejak Taman Surga, Yisc Al Azhar
Leave a Reply