A. Latar Belakang Perang
Kerjaan romawi merupakan kekuatan terbesar didunia saat itu. Genderang perang ini ditabuh oleh pihak romawi, ketika Syuhbil Ibn Amr Al-Ghassani membunuh duta Rasullah S.A.W, Haris Ibn Umair Al-Azdi. Padahal sahabat ini tengah membawa misi untuk menyampaikan surat Rasullah kepada pembesar Busra. Ketika kabilah-kabilah arab banyak yang memisahkan diri dari kekaisaran Romawi, berganti kepatuhan kepada kaum muslimin, hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Romawi. Selangkah demi selangkah mengancam perbatasan syam yang bertetangga dengan Arab. Kaisar Romawi telah menyiapkan bala tentara. Kekuatan itu sendiri dari bangsa Romawi dan Arab yang masih setia baik dari bani Ghassan dan lainnya.
B.Kabar Penting Dari Persiapan Orang Romawi dan Ghassan
Suatu kabar mengenai persiapan Romawi dan Ghassan sampai kepada kaum Muslimin. Mereka mengabarkan bahwa Heraklius telah menyiapkan pasukan besar dengan personil 40 ribu tentara.
C. Situasi Makin Berbahaya
Hal yang semakin menjadikan bertambahnya bahaya bagi kaum Muslimin adalah iklim di Jazirah Arab yang saat itu sedang mengalami musim panas berkepanjangan.
D. Nabi S.A.W Memutuskan Untuk Memberikan Perlawanan
Rasullah memutuskan untuk menghadapi orang romawi dengan pertempuran besar di perbatasan Negara Romawi. Beliau tidak menunda-nunda hingga mereka menyerang Negara Islam.
E. Umat Islam Berlomba-Lomba Mempersiapkan Perang
Setiap orang yang mendengar suara Rasullah yang menyerukan perang melawan Romawi ini, pasti segera menjalankan perintah beliau. Orang-orang yang kekurangan dan tidak punya bekalpun datang kepada Rasullah untuk meminta diberi tumpangan, agar bisa mengikuti perang. Bila beliau berkata (sebagaimana di kutip Al-Qur’an),:
“Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu’’, lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mati karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan”. (Q.S At-Taubah : 92)
F. Pasukan Islam Menuju Tabuk
Rasullah bergerak hari kamis kearah utara, menuju Tabuk. Tentara ini begitu besar, yakni kurang lebih 30 ribu tentara. Ketika telah dekat dengan wilayah Tabu, Rasulullah berkata, “insya Allah besok kalian sampai diTabuk. Kalian jangan mendatanginya, kecuali pagi hari telah memasuki dhuha. Barang siapa telah memasukinya maka jangan menyentuh airnya sama sekali, hingga aku datang”. (HR. Muslim)
Menurut riwayat lain, ketika sudah sampai di Tabuk, Rasulullah S.A.W bersabda,
“Malam ini akan bertiup angin yang sangat kencang, maka jangan berdiri. Barangsiapa mempunyai unta maka ikatlah dengan kuat”.
G. Pasukan Islam Tiba di Tabuk
Sampailah tentara islam di Tabuk. Ketika Rasulullah memberikan Khutbah, Pasukan Romawi dan sekutunya justru merasa takut. Secara tidak langsung, ini adalah kemenangan politik bagi kaum muslimin. Saat itu, Yuhanah Ibn Ru’bah pemimpin Ailah datang menghadap untuk melakukan perjanjian damai dengan Rasulullah. Datang pula orang jarba dan Adzruh, dengan memberukan pajak. Rasulullah menulis surat perjanjian yang di simpan oleh pihak sekutu romawi. Penduudk Mina juga melakukan perjanjian damai dengan kompensasi membayarkan seperempat hasil buah-buahan mereka.
H. Kembali Kemadinah
Tentara islam kembali dari tabuk dengan kemenangan dan keberhasilan gemilang. Mereka menyudahi misi ini dengan tidak menemukan kesulitan berarti. Allah menghindari orang-orang mukmin dari peperangan. Dalam peristiwa ini, Allah menurunkan ayat yang penjaga rahasia Rasulullah. Dalam peristiwa ini Allah menurunkan ayat yang artinya “dan mereka telah menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya.” (QS. At-Taubah :74)
Nurul Rohmah
(Dari Berbagai Sumber)
Leave a Reply