SULAWESI SELATAN – Tidak ada lagi kata yang mampu mewakili perasaan haru, bangga, dan bahagia yang bercampur dan membuncah di dalam hati orang tua/ wali para hafidz serta hadirinin yang turut menjadi saksi rangkaian wisuda penerima beasiswa tahfiz Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
Sebagaimana yang diketahui, bahwa IZI memiliki sebuah program yang difokuskan untuk bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang memiliki kemauan dan tekad kuat akan tetapi terkendala dengan biaya. Hadirnya sebuah program Beasiswa Tahfiz IZI untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Senin (30/9/19), penerima Beasiswa Mahasiswa Tahfiz Universitas Hasanuddin yang bekerja sama dengan IZI perwakilan Sulawesi Selatan melaksanakan wisuda sebagai rangkaian kegiatan sekaligus syukuran atas tercapainya target selama 2 tahun menjadi mahasiswa tahfiz.
Terhitung sejak September 2017 hingga September 2019, sebanyak 10 mahasiswa penerima Beasiswa Tahfiz telah melewati berbagai proses dan pelatihan guna mengembangkan bakat dan keterampilannya. Mulai dari pelatihan fisik, hingga kemandirian mahasiswa dalam pendidikan.
Dalam kesempatan ini turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan, Prof Muh Restu, Direktur IZI, Wildhan Dewayana, Ketua Asosiasi Masjid Kampus Indonesia, Prof Budu, Kepala Perwakilan IZI Sulawesi Selatan, Arman, serta beberapa Dekan Fakultas Unhas.
Dalam sambutannya, Prof Restu mewakili pimpinan Universitas menjelaskan bahwa Unhas, mendukung program-program yang mengarah kepada pembentukan insan yang cendekia dan berkarakter. “Kita berharap tidak hanya menghasilkan mahasiswa yang memiliki nilai akademik tinggi, akan tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual”, tuturnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana menuturkan bahwa dana zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan masyarakat khususnya para dermawan kepada IZI salah satunya untuk mendorong lahirnya para cendekiawan muda prestatif di bidang akademis sekaligus juga dekat dengan kitab sucinya, yakni alquran.
Tercatat para hafiz yang diwisuda sudah menghafal 6-13 juz Alquran. Mengingat status mereka juga seorang mahasiswa, yang tidak terlepas dari berbagai macam tugas, tentu hal tersebut adalah sebuah pretasi yang patut diacungi jempol. “Harapan saya ke depan, mahasiswa yang menjadi hafidz alquran semakin banyak di lingkungan akademik Unhas ini” tambah Restu. (Arwin-Trinov/ IZI Sulsel/ Editor: Fajri)
Leave a Reply