“Dimana ada persatuan, disitu selalu ada kemenangan“
Publilius Syrus (Penyair dari Suriah Abad pertama 85 SM – 43 SM)
Pengumuman Presiden Joko Widodo, Senin (3/3/2020) siang tadi rupanya mengejutkan banyak pihak, sekaligus mengkhawatirkan. Informasi yang diyakini banyak pihak bahwa Indonesia tak tersentuh virus Corona ternyata seakan runtuh pijakannya. Presiden sendiri yang akhirnya secara terbuka mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus Corona.
Sejak terjadinya wabah Corona, para amil di negeri ini waspada. Sejumlah diskusi tentang penyebaran virus Corona terus menghangat, baik menikmati kopi malam hari. Semakin malam, justru semakin banyak peminatnya. Diskusi-diskusi ini kadang berakhir tak jelas. Karena faktanya memang belum ada informasi memadai soal penduduk Indonesia di dalam negeri yang terkena virus Corona.
Indonesia sempat diragukan banyak pihak tak serius mengurus Corona. Namun memang sejumlah pihak memastikan bahwa sejak awal, para pembuat kebijakan di sektor kesehatan tetap serius dan sangat ketat mengikuti protokol kesehatan dari WHO yang berkaitan dengan corona dan juga bekerja sama dengan perwakilan WHO di Jakarta.
Pemerintah juga hadir dan terus aktif. Bahkan dengan penuh keberanian melakukan evakuasi bagi 238 orang WNI yang ada di Wuhan, Hubei, Tongkok. Dengan berbagai pertimbangan yang ada, mereka kemudian menjalani prosedur protokol karantina yang ketat ke Natuna. Mereka yang ada di sana, ternyata setelah 14 hari hasilnya dinyatakan negatif, sehingga akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.
Pemerintah juga sigap melakukan evakuasi di kapal World Dream yang berada di dekat antara Batam dan Singapura yang berjumlah 188 orang. Standar yang diberlakukanpun sama, yakni prosedur protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, pemerintah pun berhasil memulangkan 69 orang WNI kru kapal Diamond Princess melalui Bandara Kertajati di Provinsi Jawa Barat.
Sinergi Amil Indonesia
Menyebarnya virus Corona dengan cepat ke seluruh dunia tentu membuat seluruh amil Indonesia terkejut. Bagaimana tidak, awalnya musibah ini terasa jauh dan tak terjangkau nyata. Namun tiba-tiba kenyataan yang ada menyentakan kesadaran kita semua, tiba-tiba disebut sudah ada di Depok, Jawa Barat dan tak jauh dari Jakarta sebagai Ibukota Negara.
Para amil semua langsung sigap, tak hanya menyiapkan tim masing-masing, juga mulai menyusun rencana kolaborasi pencegahan dan pengurangan risiko menyebarnya wabah virus corona. Ini bukan main-main. Negara-negara maju saja banyak yang gagap menghadapi corona.
Para amil di negeri ini sadar bahwa ada 200 juta lebih penduduk negeri ini. Dan dari jumlah itu, ada ribuan mustahik binaan organisasi pengelola zakat yang selama ini masuk kategori miskin dan dhuafa. Mereka rentan nasibnya, juga kesehatan hidup diri dan keluarga mereka. Jelas butuh pendampingan para amil zakat agar mereka selamat dan terhindar dari wabah virus corona.
Para amil sendiri pun yang tergabung di BAZNAS maupun LAZ yang kini secara jumlah ada lebih dari 600 organisasi tak ingin ada dari mereka yang terpapar virus Corona. Tersebab itu pula para amil harus dipastikan memiliki pemahaman yang benar mengenai wabah corona ini. Jangan sampai nantinya niat baik para amil zakat untuk membantu penderita corona justru berdampak negatif pada para amil dan keluarganya. Niat baik boleh saja dilakukan, namun harus dengan prosedur dan tata kelola yang standar dan terukur.
Para amil juga harus mengetahui dengan pasti bahwa di negeri ini ada 135 pintu masuk ke negara kita, baik darat, laut dan udara. Semua pintu masuk ini memiliki potensi bagi masuknya wabah corona yang dibawa warga negara asing dan juga WNI setelah bepergian dari luar negeri. Selain harus dibekali pemahaman dan juga keterampilan dasar yg memadai terhadap penyebaran dan penularan virus corona, para amil harus dipastikan ketika terlibat dalam urusan Corona ini harus mengetahui dengan baik SOP penangan serta menggunakan peralatan yang memadai yang sesuai denga standar internasional.
Prioritas menjaga keselamatan para dhuafa penting, namun jangan sampai lalai memastikan keselamatan dan kesehatan para amil yang selama ini telah menjadi tulang punggung gerakan zakat negeri ini. Ingat, bahwa tugas amil zakat tak hanya aktif dan terlibat dalam menangani wabah corona. Ada beragam tugas lainnya yang juga tak kalah mulia dan memerlukan perhatian yang tak sederhana.
Selain memulai edukasi bagi para amil, muzaki dan mustahik masing-masing organisasi pengelola zakat, para amil pun kita berkehendak terkibat lebih jauh untuk mencegah penularan virus corona. Ada inisiatif para amil yang akan diambil untuk membantu mengurangi risiko meluasnya virus ini.
Untuk itulah Forum Zakat (FOZ) dan Baznas terus berkoordinasi dalam rangka kerjasama penangulangan virus Corona. Sejumlah rencana pun telah di sebut Mas Arifin Purwakananta selaku Direktur Eksekutif Baznas yang berencana membentuk semacam Pusat Krisis yang dilakukan bersama antara semua kekuatan gerakan zakat. Ini semacam Crisis Center bersama antara Baznas dan LAZ. Diharapkan dari kolaborasi ini terjadi sinergi untuk membangun kekuatan aksi masing masing lembaga dan antar lembaga.
Untuk mengonsolidasikan dan mengoordinasikan langkah-langkah strategis dan teknis yang akan diambil bersama, maka Forum Zakat menginisiasi pertemuan untuk mengambil langkah bersama bagi sosialisasi kewaspadaan virus Corona di lingkungan Gerakan Zakat. Forum Zakat (FOZ) mengundang OPZ semua, baik Baznas maupun anggota FOZ dan Masyarakat Gerakan Zakat untuk hadir dalam konsolidasi bersama waspada virus Corona.
Kegiatan ini insyaallah akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 3 Maret 2020. Rencana pertemuan akan berlangaung mulai pukul 14.00 hingga16.00 WIB. Adapun agenda ini akan bertempat di Gedung Philantropi Dompet Dhuafa, Jl. Buncit Raya Jati Padang Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Wabah corona masalah bersama yang tidak kecil. Hal ini juga menyangkut ancaman hilangnya nyawa manusia. Sejatinya masalah sebesar ini mampu membangkitkan kesadaran bersama semua amil Indonesia untuk bergabung dan berkolaborasi bersama. Umat dan bangsa ini menunggu kiprah kita semua.
Sekali lagi, para amil harus memastikan rekan-rekan amil dan keluarganya juga selamat. Hal ini karena para amil hakikatnya adalah para penyelamat sehingga selayaknya para penyelamat, ia haruslah selamat. Untuk itu gerakan zakat Indonesia beserta para amilnya harus membuat program keselamatan kantor kantor organisasi pengelola zakat beserta para amil zakatnya di seluruh Indonesia.
Bila amil zakat dan keluarganya serta komponen gerakan zakat tidak terpapar virus corona ini, jelas ini sudah merupakan bantuan yang memadai bagi umat dan bangsa ini. Terlebih bila gerakan zakat dan para amilnya saat yang sama juga mampu berperan dalam mengurangi risiko meluasnya virus corona di negeri ini.
Semoga.
Nana Sudiana (Sekjend FOZ & Direksi IZI)
Leave a Reply