Program Proteksi Keluarga Mustahik yang diluncurkan IZI makin terasa manfaatnya di tengah masyarakat. Pandemi menyebabkan banyak keluarga terpukul secara ekonomi. Program ini membantu mereka memperpanjang nafas sampai mereka bangkit lagi.
Dikutip dari Merdeka.com, “Saya perkirakan di Indonesia baru bisa selesai (Covid-19) pada tahun 2022. Karena yang bisa menyelesaikan ini vaksin, dan tes klinis vaksin baru bisa keluar antara Januari – Februari 2021.” Ucap Jusuf Kalla saat memberi arahan kepada pengurus dan relawan Covid-19 PMI Bali di Markas PMI Bali, melalui siaran persnya, Minggu (1/11/2020).
Begitulah kiranya prediksi kapan berakhirnya Pandemi Covid-19. Mungkin bisa dikatakan bahwa tahun ini menjadi tahun yang sulit untuk kita semua. Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak dalam sektor ekonomi salah satunya, seperti yang dikutip oleh Finance.detik.com “… Pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi. Sekali lagi, situasi seperti ini yang tengah dihadapi semua negara, termasuk negara kita Indonesia,” tutur Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual, Senin (15/6/2020).
Namun, di masa sulit seperti ini tidak mengurangi niat baik para dermawan. Salah satunya yang dilakukan Laznas Indonesia Comnets Plus (Icon+) bekerjsama dengan IZI, tetap berbagi di masa pandemi. Dalam kerjasama kali ini, Icon+ memberikan kontribusinya untuk mereka yang membutuhkan dalam program Proteksi Keluarga Mustahik. Bantuan yang diberikan berupa pelunasan tunggakan kontrakan, santunan biaya hidup, serta bantuan pendidikan.
“Terima kasih kepada Icon+ dan IZI atas bantuannya berupa pembayaran biaya kontrakan yang tertunggak atas nama Bapak Muhaemin. Ini bukan hanya membantu Bapak Muhaemin, namun juga membantu saya di masa sulit ini. Semoga kebaikan ini menjadi amal kebaikan para donatur dan dilancarkan selalu rezekinya”, tutur Ibu Tjastem selaku pemilik kontrakan penerima manfaat.
Manfaat serupa juga dirasakan oleh Agus Prayitno (32) yang terpaksa tinggal di pos parkir. Keadaan istrinya yang sedang sakit tidak bisa ditinggal sendirian di rumah. Namun di saat yang bersamaan, Pak Agus juga harus tetap bekerja sebagai juru parkir untuk memenuhi kehidupan sehari-hari keluarga kecilnya. Maka, terpaksa Pak Agus dan istri harus tinggal di pos parkir berukuran 1,5 x 2 Meter.
“Kalau hujan bocor. Kami pindah ke ruko”, ungkap Pak Agus saat ditemui Tim IZI di “gubuknya”, Sabtu (21/11/2020). “Untuk makan kadang hanya masak beras saja, sedangkan untuk lauknya beli seadanya”, lanjut Pak Agus.
“Alhamdulillah saya ucapkan kepada donatur Icon+ bersama IZI telah memberikan bantuannya kepada saya. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur”, doa Pak Agus.
Manfaat bantuan dari Icon+ dan IZI itu dirasakan pula oleh Annisa Theoriana. Tinggal bersama ibunya di rumah kontrakan, ayahnya meninggal sejak 2015 dikarenakan sakit asma yang dideritanya. Saat ini, ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga, berprofesi sebagai buruh cuci pakaian.
“Mas, besok jatuh tempo saya bayar kontrakan. Kalau saya nggak bayar, saya bisa disuruh angkat kaki dari sini. Terima kasih banyak sudah membantu keluarga kami, saya ga bisa bales apa-apa selain doa. Terima kasih sampaikan kepada donatur”, tutur Ibu Suryati kepada Tim IZI (15/12/2020).
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari cerita di atas. Yang terpenting untuk selalu bersyukur dan berbagi bahkan dalam kondisi sulit sekalipun, karena ada doa mereka, para penerima manfaat. Semoga Allah Ijabah. Aamiin.
Baca juga: Wajah Bahagia Mustahik Dapatkan Paket Fidyah di Tengah Pandemi Corona
Leave a Reply