Apa yang membedakan antara zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf)? Untuk mengetahui perbedaan antara istilah-istilah filantropis ini bisa dijelaskan dalam poin-poin berikut.
Pertama, ada titik kesamaan antara istilah ini. Ziswaf adalah bentuk donasi sosial dan transaksi sosial, bukan transaksi bisnis atau komersial. Oleh karena itu orang yang melakukan ziswaf mengharap pahala bukan imbalan profit, bagi hasil, atau benefit materil. Pahala dari Allah SWT itulah yang menjadi imbal hasil dari ziswaf.
Kedua, ada perbedaan antara ziswaf. Perbedaan pertama, zakat—baik zakat maal ataupun zakat fitrah—hukumnya wajib. Jika ditunaikan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan akan mendapat dosa. Sedangkan infaq, sedekah, dan wakaf, ketiganya hukumnya sunnah. Jika ditunaikan akan berpahala, dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa.
Baca juga: Selain Zakat Fitrah, Inilah Zakat yang Dibayarkan di Ramadhan
Perbedaan kedua, aspek peruntukan. Untuk zakat, peruntukannya adalah delapan asnaf/golongan yang berhak menerima zakat. Sedangkan infaq, sedekah, dan wakaf, peruntukannya adalah bagi dhuafa dan orang-orang yang membutuhkan.
Perbedaan yang ketiga adalah sumber atau alokasi peruntukan. Zakat, infaq, dan sedekah dialokasikan dari pokok dan benefitnya, jika ada. Sedangkan wakaf alokasi peruntukannya adalah dari manfaatnya, dan pokoknya tidak boleh disedekahkan.
Sebagai ilustrasi, A berzakat/infaq/sedekah sebesar Rp 10 juta kepada amil. Maka jumlah tersebut boleh disedekahkan kepada mustahik. Tetapi bila A berwakaf sejumlah Rp 10 juta, maka jumlah tersebut harus diubah menjadi aset produktif sehingga manfaat bagi hasilnya dapat dinikmati oleh mustahik. Wallahu a’lam bish shawab.
Leave a Reply