JAKARTA – Salah satu penghuni Rumah Singgah Pasien IZI Salemba bernama Euis Susilawati atau yang akrab disapa Euis, Ia merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara, sang Ayah hanyalah seorang Buruh Tani yang mengidap penyakit diabetes.
Pada tahun 2020 Euis mulai mengeluhkan sakit pada area pipi yang mengakibatkan bengkak, Euis yang didampingi teteh (kakak) langsung konsultasi ke RSUD Ciawi, dan hasil pemeriksaan Euis di diagnosa terkena tumor pipi, dan disarankan untuk dirujuk ke Jakarta lantaran keterbatasan alat medis di sana.
Mendengar hal itu cerita dari ibunya yaitu Ibu Murliah “kami sempat kaget mendengar hal itu, tidak pernah sebelumnya terbayangkan oleh kami. Saat itu yang kami fikirkan adalah bagaimana kami bisa berobat di sana, tempat yang jauh bagi kami support dari keluarga membuat kami memutuskan mencoba berobat rujuk ke RSCM Jakarta untuk tindak lanjut pengobatan Euis” ungkapnya.
Sepanjang proses pengobatan di Jakarta Euis bersama ibu dan tetehnya pulang pergi dari Bogor ke Jakarta dengan jarak 38 km menggunakan transportasi Ojek Online. Sungguh berat beban yang dirasakan, harga transportasi yang sangat mahal tidak sedikit kisaran 200.000 harus dikeluarkan setiap hari. “Nominal tersebut sangat besar bagi kami yang tidak memiliki penghasilan tetap.” ujar Ibu Murliah.
Kondisi Euis yang semakin parah dan menahan rasa sakit tidak tertahankan menjadi alasan utama Euis harus menggunakan transportasi mobil ojek online, segala macam obat anti nyeri sudah dikonsumsi namun tidak satupun yang cocok dan tidak kunjung reda rasa sakitnya.
Disaat sudah tidak memiliki biaya untuk berobat teteh mencoba mencari info tempat menginap yang murah, dan jaraknya yang terjangkau ke rumah sakit. Bertemulah dengan salah satu relawan yang menyarankan mereka untuk singgah di Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI, syukur Alhamdulilah teteh langsung menghubungi pihak RSP IZI. Setelah melengkapi beberapa berkas persyaratan dan wawancara Euis langsung diterima dan dapat singgah di RSP IZI, sampai saat ini Euis dan ibunya masih tinggal di RSP IZI.
“Alhamdulillah berkat adanya RSP IZI banyak pasien dhuafa yang terbantu, khususnya pasien dan keluarga yang berasal dari luar daerah. Dimasa pandemic ini RSP IZI juga menerima pasien dan keluarga pasien dari dalam jabodetabek yang tentunya sesuai dengan kriteria persyaratan yang ditetapkan’’ ungkap Rido, petugas RSP IZI.
Euis yang setiap saat merintih kesakitan dengan tubuhnya yang semakin kecil, saat ini sudah tidak bisa berbicara dan mengkonsumsi makanan lewat mulut, dan hanya bisa mengkonsumsi makanan lembek yang di haluskan dan masuk menggunakan Nasogastric Tube (NGT). Euis sedang menjalani proses kemoterapi yang sudah berjalan 2 kali. Kita doakan semoga Euis segera bisa makan dan berbicara secara normal.
Melalui Murliah sang Ibu dari Euis juga mengungkapkan “saya sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih khususnya bagi UPZDK Permatabank Syariah, donatur utama RSP IZI yang banyak mensupport orang-orang seperti kami disini (RSP) tempat tinggal gratis dan fasilitasnya juga lengkap, Alhamdulillah” ungkapnya.
“Kami merasa sangat di ringankan beban kami selama kami di sini, yang dulunya kami memikirkan ongkos transportasi dari Bogor – Jakarta dengan jarak tempuh yang jauh, sekarang kami bisa di sini dekat dari rumah sakit’’ tambahnya.
Euis adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara, sang Ayah hanyalah seorang Buruh Tani yang mengidap penyakit Diabetes namun tidak membuatnya patah semangat untuk tetap mencari nafkah untuk keluarga. Selama 8 bulan menjalani pengobatan pulang-pergi Bogor – Jakarta sungguh hal yang berat bagi keluarga. Dengan keterbatasan ekonomi Euis dan keluarga bingung bagaimana kedepanya bisa menjalani pengobatan di RSCM, sedangkan pengobatan Euis belum selesai dan masih panjang.
Leave a Reply